Menuju konten utama

Antisipasi Banjir, Pemkot Jaksel Gerebek Lumpur selama 14 Hari

Pemkot Jakarta Selatan mengerahkan 250 personel, tujuh unit eskavator, dan 10 unit truk pembuangan sampah.

Antisipasi Banjir, Pemkot Jaksel Gerebek Lumpur selama 14 Hari
Alat berat mengeruk lumpur bercampur sampah saat grebek lumpur di Kali Krukut, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta, Senin (7/3/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

tirto.id - Pemerintah Kota Jakarta Selatan mengadakan gerebek lumpur guna mengantisipasi genangan atau banjir selama 14 hari ke depan. Gerebek lumpur adalah kegiatan mengeruk sedimen lumpur dan sampah di kali atau sungai dan waduk.

"Pagi hari ini kita jadwal untuk Kota Administrasi Jakarta Selatan melaksanakan kegiatan gerebek lumpur," kata Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin, Kamis (29/9/2022).

Munjirin meminta kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terlibat untuk memetakan wilayah pengerjaan agar tidak ada energi mubazir. Hal itu juga guna mencegah terjadinya tumpang-tindih petugas gerebek lumpur.

Munjirin berharap pengerukan sedimen lumpur akan meningkatkan volume daya tampung kali dan drainase yang selama dangkal. Dengan begitu, ke depannya daya tampung air lebih maksimal.

Adapun wilayah cakupan gerebek lumpur di Kota Administrasi Jakarta Selatan adalah segmen Jalan Amil sampai Jalan Palem sepanjang kurang lebih 500 meter.

Gerebek lumpur kali ini mengerahkan 250 personel dari Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA), Bina Marga serta Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Suku Dinas Lingkungan Hidup, Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Pemadam, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan.

Pengerjaan akan dilakukan selama 14 hari dengan membagi wilayah pengerukan menjadi 3 segmen yang setiap segmennya mencapai 100 meter.

Kegiatan ini juga menurunkan 7 unit eskavator, 10 unit truk pembuangan sampah (dump truck) yang satu unitnya berkapasitas lima meter kubik dengan target pengerukan 1.130 meter kubik (m3).

Baca juga artikel terkait BANJIR JAKARTA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan