Menuju konten utama

Anies-Sandi Datang, Warga Bilang Mau Lepas Lahan untuk Proyek MRT

Salah satu pemilik tanah di lokasi proyek Stasiun MRT Haji Nawi, Mahesh menyatakan kepada Anies mau melepas lahannya asal ganti rugi sesuai dengan undang-undang.

Anies-Sandi Datang, Warga Bilang Mau Lepas Lahan untuk Proyek MRT
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno serta Pemilik Toko Karpet Serba Indah, Mahesh memukul pagar dengan palu sebagai simbol kesediaannya melepas lahan milik dia untuk proyek Stasiun MRT Haji Nawi, di Jalan RS Fatmawati, Jakarta, Jumat (20/10/2017). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno meninjau lokasi proyek Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Haji Nawi di Jalan RS Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Jumat sore (20/10/2017). Dalam kunjungannya itu, Anies menemui pemilik Toko Karpet Serba Indah, bernama Mahesh.

Selama ini, Mahesh merupakan salah satu dari 4 warga yang belum melepas tanahnya untuk lokasi pembangunan MRT. Saat berdialog dengan Anies, Mahesh mengaku bersedia melepas lahannya.

"Jadi boleh nih?" kata Anies kepada Mahesh di sela-sela kunjunganya. Mahesh menjawab singkat, "Boleh. Bongkar sekarang juga boleh, Pak."

Tapi, Mahesh memberikan lahannya dengan syarat, yakni pemerintah DKI mau membeli lahannya sesuai dengan Undang-Undang (UU).

"Asal hitung ganti ruginya sesuai UU," kata Mahesh.

Mahesh dan lima orang lainnya sudah pernah menggugat Pemprov DKI Jakarta ke pengadilan dengan tuntutan membayar lahannya senilai Rp150 juta per meter. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan gugatan itu, tapi hanya mewajibkan Pemprov DKI membayar Rp60 juta per meter.

"Kami sudah ikhlas. Toh keputusan tetap harus diambil (melepas lahan). Ya kenapa (Pemprov DKI) nggak ambil dulu, nanti kami tinggal tunggu putusan (ganti rugi sesuai hasil perintah pengadilan)," kata Mahesh.

Menurut Mahesh, lahannya mencapai luas lebih dari 76 meter persegi. Dia mengaku sejak lama ingin menyerahkan lahannya itu untuk proyek MRT asal memenuhi persyaratan yang dia ajukan. Ia juga sempat berniat melakukan audiensi langsung kepada Anies.

"Saya dari dulu jelaskan (ke Pemprov DKI), pakai saja dulu, tapi ganti ruginya harus sesuai dengan (penilaian) appraisal," kata dia.

Kedatangan Anies-Sandi memang bertujuan untuk menuntaskan masalah pembebasan lahan yang menyebabkan proyek MRT terganggu. Anies menjelaskan, sebanyak 4 rumah/ruko masih belum mau melepaskan lahannya untuk pembangunan MRT di Jalan Fatmawati.

“173 ribu orang akan lewat jalur ini setiap hari dan kami ingin memastikan Maret 2019 sudah jadi (proyek MRT Fatmawati)," ujar dia.

Dia menjelaskan biaya akan menjadi lebih besar jika proyek ini tidak dituntaskan secepatnya. "Minggu depan akan kita lihat pelaksanaan ekesekusinya," ujar Anies.

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari Diana Pramesti

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Diana Pramesti
Penulis: Diana Pramesti
Editor: Addi M Idhom