tirto.id - Seiring dengan dimulainya proyek pembangunan hunian DP Nol Rupiah fase kedua, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta syarat pendaftaran untuk program tersebut untuk lebih dimudahkan ketimbang sebelumnya.
"Kami menginginkan agar beberapa persyaratan teknisnya dilakukan revisi," kata Anies saat memberikan sambutan dalam agenda peletakkan batu bertama hunian DP Nol Rupiah di Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (12/12/2019).
Salah satu hal yang ingin dipermudah Anies tersebut di antaranya saat masyarakat yang mau berpindah dari sistem pembiayaan tanpa perbankan ke dalam sistem pembiayaan yang menggunakan bank.
Anies mengaku hal tersebut bukan tidak mudah untuk dilakukan, namun revisi peraturan tetap diperlukan demi memudahkan warga.
"Di sisi lain, perbankan dan Sarana Jaya juga aman secara manajemen. Bank DKI tolong jangkau masyarakat sekitar sini, siapkan untuk membantu mereka agar bisa punya akses kepada institusi keuangan," tuturnya.
Selain itu, Anies juga meminta PD. Sarana Jaya dan PT Totalindo Eka Persada Tbk, selaku kontraktor hunian DP Nol Rupiah, untuk menyelesaikan pembangunan sesuai jadwal, yakni 18 bulan. Dia juga meminta proyek itu dibuat transparan dan terbuka bagi publik.
"Dengan begitu, mereka yang bekerja di sini tahu persis bahwa laporannya itu bukan hanya kepada Pak Yoori [Dirut Sarana Jaya], tapi juga kepada seluruh masyarakat Jakarta," kata Anies.
Sementara itu, Direktur Utama PD Sarana Jaya, Yoori C. Pinontoan mengatakan proyek DP Nol Rupiah bernama Nuansa Cilangkap tersebut berdiri di atas tanah seluas 2,9 hektare. Nanti, pihaknya akan membangun sebanyak empat tower.
Selain itu, jumlah lantai tower akan mencapai 24 lantai dan menyediakan 850 unit hunian. Hunian akan memiliki tipe, yaitu studio dan dua kamar.
"Adapun pembangunan hunian ini, kami kembali bermitra dengan PT Totalindo Eka Persada Tbk. Akan selesai dalam waktu dua tahun, atau pada kuartal ketiga 2021," kata Yoori.
Yoori juga mengatakan bahhwa pada tahun 2019 ini, pihak telah bergabung menjadi anggota United Nation Global Compact melalui Indonesia Global Compact Network (IGCN). Dia mengklaim itu organisasi yang berkomitmen untuk mendorong praktik-praktik bisnis yang sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDG).
"Dengan demikian, pembangunan hunian Nuansa Cilangkap ini tidak hanya memberikan pengaruh dari segi visualisasi pembangunan, namun juga dapat berpengaruh positif terhadap kawasan dari berbagai aspek, seperti perekonomian, pendidikan, kesehatan, sosial, lingkungan, dan keselamatan hunian," katanya.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Ringkang Gumiwang