tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa tarif Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta kini sudah memasuki tahap final.
"Tarif MRT sudah fase final, tinggal masa pengumuman aja," kata Anies saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan pada Jumat (22/2/2019).
Anies menjelaskan, perhitungan tarif MRT akan didasarkan pada jumlah kilometer yang ditempuhnya.
"Nanti penghitungannya per kilometer," ujar Anies.
Namun, Anies enggan untuk mengumumkannya kepada publik saat ini.
"Tapi sekarang, sebelum data lengkap, saya tidak akan mengumumkan," tambahnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menyatakan, penentuan tarif masih menunggu keputusan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Namun kami datang dengan usulan tarif sebesar Rp8.500 dan Rp10 ribu. Itu berdasarkan kerelaan masyarakat untuk membayar (willingness to pay),” ujarnya di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (12/12/2018) lalu.
Dua usulan tarif tersebut menggunakan perhitungan jarak tempuh rata-rata 10 kilometer per satu kali perjalanan. Sementara apabila penumpang hanya menggunakan MRT untuk jarak pendek, perhitungannya dilakukan berdasarkan jumlah stasiun yang dilewati.
William lantas menyebutkan perhitungan yang telah dilakukan PT MRT Jakarta untuk jarak pendek. Apabila ada penumpang yang hanya menggunakan MRT untuk melewati satu stasiun saja, maka tarif yang dikenakan dipatok sebesar Rp2.200,00.
Sedangkan apabila penumpang melewati dua stasiun yang jaraknya berkisar dua kilometer, maka perhitungannya menjadi Rp1.500 ditambah dengan kisaran Rp700-Rp850 per kilometer.
Sementara itu, Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menyebutkan, tarif MRT yang ideal berada di kisaran Rp10 ribu hingga Rp15 ribu.
Kisaran angka tersebut, kata dia, telah mempertimbangkan prasarana dan infrastruktur MRT yang tergolong baru.
“Itu sudah [tarif dengan] subsidi ya. Kalau tidak subsidi bisa di antara Rp35 ribu hingga Rp40 ribu. Tapi di mana pun di dunia ini, kereta komuter itu disubsidi,” kata Djoko saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (12/12/2018).
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno