tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim baik Gerindra atau PKS masih setia mendukung pemeritahannya hingga masa jabatan selesai pada 2022. Gerindra dan PKS adalah partai pengusung Anies-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017.
"Enggak ada perubahan apa pun, sikap Gerindra dan sikap partai-patrai pendukung tidak ada pergeseran. Yang pergeseran itu adalah framing-framing saja," kata Anies setelah bertemu dengan Menteri BUMN, Erick Thohir, di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Pernyataan ini keluar untuk menanggapi Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Syarif, yang mengatakan kalau Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra, menginstruksikan kader di DPRD DKI Jakarta mengkritisi kebijakan Anies.
Menurut Syarif, pesan itu disampaikan Prabowo tiga pekan lalu, sebelum terpilih sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Dua atau tiga minggu lalu itu pesan disampaikan beliau. Beliau berpesan agar kader-kader partai tidak boleh diam. Bantu rakyat, kritis bersama rakyat," ucap Syarif, Senin (28/10/2019) kemarin.
Menurutnya, dia dan partai bisa saja berbeda pendapat dengan Anies.
"Kami, kan, bisa aja berbeda pendapat dengan Pak Anies. Masak kami diam. Bukan menentang, ya. Catat: kritik itu pemberi saran. Menentang itu beda dengan kritik," katanya.
Anies tidak masalah dengan sikap tersebut. Sebab menurutnya, "masukan, komentar, diapresiasi," karena intinya adalah "menjalankan rencana dengan sebaik-baiknya."
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Rio Apinino