tirto.id - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku siap mempertimbangkan untuk turut berkontestasi di Pilpres 2019, jika mendapatkan tawaran dari partai politik. Namun, sampai saat ini menurutnya belum ada tawaran tersebut.
"Gini belum pernah ada (tawaran parpol), kalau nanti permintaan itu datang baru saya pikirkan dan saya jawab," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Selama belum ada tawaran tersebut, Anies menyatakan akan tetap fokus di DKI Jakarta dan tidak akan melakukan manuver-manuver politik tertentu.
Ia pun membantah pertemuannya dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sabtu (14/7/2018) lalu, bukan membahas Pilpres, melainkan hanya sebatas halal bi halal.
Hal ini disampaikan Anies, sebab menurutnya proses penentuan kandidat capres-cawapres adalah wewenang parpol. Bukan pejabat daerah seperti dirinya.
"Kalau Anda tanyanya trotoar, Anda tanya saya bisa jawab karena itu tupoksi saya, tapi kalo tanyanya pilpres itu wewenang parpol," kata Anies.
Saat ditanya perihal kesiapannya jika ditawari parpol, Anies menyatakan semua parpol sudah memiliki kandidat untuk diusung dan tidak mungkin melirik dirinya untuk menjadi kandidat di Pilpres 2019.
"Anda jangan berangan-angan, ya enggak mungkin Gerindra sudah mencalonkan Pak Prabowo oke, yang lain-lain juga sudah memiliki calon, PAN, PKS sudah punya calon," kata Anies.
Perihal kemungkinan mendapat tawaran posisi cawapres, Anies pun dengan tegas menyatakan, "Pokoknya saya sekarang di Jakarta. Saya di Jakarta."
Jawaban retoris kemudian disampaikan Anies saat ditanya kemungkinan menjadi wakil dari Jusuf Kalla (JK) di Pilpres 2019. Ia balik bertanya kepada wartawan, "Memang Pak JK maju?".
Termasuk saat disinggung perihal kedekatannya dengan JK, Anies berdalih dirinya dekat dengan semua tokoh. "Saya dekat dengan Pak JK, saya dekat dengan Pak Prabowo saya dekat dengan Pak Salim, saya dekat dengan semuanya lah saya dekat," kata Anies.
Perkara peluang Anies berkontestasi di Pilpres 2019 memang tinggi. Dalam survei Charta Politica periode Maret 2018, namanya masuk dalam tiga besar kandidat cawapres pendamping Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto bersama Agus Harimurti Yudhoyono dan Gatot Nurmantyo.
Gerindra sendiri pun sudah menyatakan Anies masuk dalam bursa seleksi cawapres pendamping Prabowo. Sementara, PKS justru sempat menyorongkan namanya sebagai capres.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yandri Daniel Damaledo