Menuju konten utama

Anggota DPR Minta TNI-Polri Lebih Jeli saat Baku Tembak di Papua

Yan Permenas meminta aparat TNI-Polri jangan melakukan kekerasan terhadap warga sipil Papua saat mengejar kelompok bersenjata agar tak menimbulkan dendam.

Anggota DPR Minta TNI-Polri Lebih Jeli saat Baku Tembak di Papua
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (kiri) memeriksa pasukan saat memimpin apel pemberangkatan Satgas Pengamanan di Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (31/3/2023). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/aww.

tirto.id - Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas meminta aparat keamanan yang sedang menggelar operasi di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua lebih berhati-hati agar tak menimbulkan korban tewas dari kalangan sipil.

Hal itu disampaikan politikus Partai Gerindra asal Papua itu usai terjadinya baku tembak TNI dengan TPNPB-OPM yang menewaskan satu anggota TNI, berdasarkan klaim Puspen TNI.

"Saya berharap agar aparat TNI dan Polri yang beroperasi di Nduga lebih mengedepankan kehati-hatian dalam mengejar kelompok bersenjata," kata Yan kepada Tirto, Senin (17/4/2023).

Yan berharap aparat keamanan yang bertugas di Papua memperhatikan keberadaan masyarakat sipil yang bisa menjadi korban sebagai dampak penyisiran terhadap kelompok bersenjata di sana. Bahkan penyisiran itu Yan menilai bisa menimbulkan dendam dan konflik bagi masa depan.

"Kalau situasi dan penanganan Papua seperti ini, saya yakin persoalan tidak akan selesai sampai kapanpun. Pasti akan terus-menerus bergejolak. Karena aksi balas dendam akan terus dilakukan oleh warga sipil, khususnya di daerah konflik," terang Yan.

Penyisiran boleh saja dilakukan tapi harus mempunyai target dan sasaran yang jelas. Yan mencontohkan, jika dalam penyisiran terdapat warga yang memiliki bendera atau atribut Bintang Kejora, lebih baik diproses hukum saja. Jangan melakukan kekerasan terhadap mereka, tegas Yan.

Kapuspen TNI Julius Widjojono sebelumnya mengklaim satu orang korban anggota TNI telah gugur akibat baku tembak yang terjadi antara militer dan TPNPB pada Sabtu, 15 April. Satu anggota TNI, Pratu Miftahul Arifin dari Satgas Yonif Raider 321 Galuh Taruna, tewas.

Miftahul termasuk ke dalam salah satu personel satgas yang bertugas menyelamatkan Philip Mehrtens, pilot Susi Air, yang disandera kelompok pro kemerdekaan Papua.

“Informasi yang lain belum kami dapatkan, untuk mencapai lokasi dalam cuaca yang tidak menentukan. Rekan-rekan media mengacu dengan informasi yang kami berikan,” kata Julius, Minggu.

“Betul. Jadi, ini adalah bagian dari operasi penyelamatan pilot Susi Air. Operasi selanjutkan akan ditingkatkan,” tambah dia.

Operasi pembebasan ini tergabung dari beberapa satgas, Julius tak bisa menyebut jumlah satgas dan prajurit di lapangan. Beberapa satgas tersebut terbagi berada di beberapa titik lokasi.

Sementara, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyatakan pasukan TPNPB pimpinan Perek Jelas Kogeya yang menyerang aparat.

"Pasukan TPNPB serang pos militer Indonesia di Distrik Yal dan berhasil tembak mati 9 anggota TNI dan merampas 9 Pucuk senjata juga. Ini dilakukan pada Sabtu, 15 April 2023," ucap dia kepada Tirto, Minggu. Distrik Yal merupakan hasil pemekaran Distrik Mugi pada tahun 2011.

Wilayah Distrik Yal saat ini adalah wilayah Kampung Yal dan Kampung Yimogi, yang kemudian dimekarkan hingga menjadi 20 kampung.

Baca juga artikel terkait KONFLIK PAPUA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto