Menuju konten utama

Anggaran Dipotong, Kemenhub Tawarkan Proyek ke Investor Asing

Kemenhub menawarkan sejumlah proyek kereta api ke Jepang dan Cina karena anggaran Kemenhub dipotong sebesar Rp3,7 triliun.

Anggaran Dipotong, Kemenhub Tawarkan Proyek ke Investor Asing
(Ilustrasi) Model berfoto di samping miniatur kereta cepat dalam pameran kereta cepat dari Cina di Jakarta, Kamis (13/8). Antara Foto/Rivan Awal Lingga

tirto.id - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menawarkan proyek kereta api (KA) Trans Sulawesi dan Trans Sumatera kepada Jepang dan Cina. Penawaran ini dalam rangka efisiensi karena anggaran (Kemenhub) dipotong 10 persen atau sekitar Rp3,7 trilliun dari Rp48,5 trilliun dana APBN 2016.

"Untuk APBN 2016 dipotong 10 persen atau sekitar Rp3,7 triliun dari Rp48,5 triliun (total anggaran untuk Kemenhub)," kata Direktur Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko Jakarta, Senin, (2/5/2016).

Hermanto mengungkapkan pemotongan anggaran tersebut berdampak pemotongan pada penundaan penyelesaian sejumlah proyek kekurangan biaya. Proyek-proyek itu antara lain Trans Jawa, Sumatera Sulawesi, Kalimantan, dan Papua yang ditarget selesai tahun 2019.

"Pengaruhnya paling dari segi waktu akan bergeser ke belakang waktu penyelesaiannya, tetapi yang terpenting kita sudah memulainya terlebih dahulu," kata Hermanto.

Hermanto menerangkan proyek Trans Sumatera sendiri sudah terbangun 80 kilometer, sementara untuk Sulawesi, yaitu 20 kilometer, sedangkan untuk Papua masih dilakukan pembebasan tanah. Direncanakan pembebasan lahan di Papua ini selesai melalui koordinasi dengan pemerintah daerah, terutama tanah adat karena diperlukan sosialisasi terlebih dahulu.

"Studi kelaikannya sudah antara Sorong dan Manokwari dan untuk trasenya ada dua Sorong-Ayamaru dan Manokwari-Bintuni," katanya.

Namun, dia mengaku kesulitan mempertimbangkan keuntungan proyek tersebut kepada investor asing.

"Jika tidak untung, mereka tentu tidak akan mau, sedangkan yang pemerintah bangun itu umumnya yang tidak menguntungkan, misalnya Trans Papua," katanya.

Hermanto mengatakan pada umumnya, investor tidak berminat memberi pinjaman apabila tingkat penumpang tidak sebanding.

"Murni pinjaman, tidak dalam bentuk kerja sama karena mereka tidak mau kalau enggak untung," katanya.

Terkait hal ini, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan telah bertandang ke Jepang dan Cina untuk membicarakan hal tersebut.

Kemenhub menarget pada 2030, jaringan KA nasional sepanjang 12.100 kilometer (Pulau Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua), termasuk jaringan KA perkotaan sepanjang 3.800 kilometer.

Selain itu, Kemenhub juga akan menyediakan sarana angkutan penumpang dengan jumlah lokomotif 2.805 unit, kereta api penumpang sebanyak 27.960 unit serta angkutan barang dengan jumlah lokomotif 1.995 unit dan gerbong 39.655 unit.

Baca juga artikel terkait KEMENHUB

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Agung DH