Menuju konten utama

Alokasi Anggaran PEN 2021: BLT, PKH, Prakerja, Sembako hingga UMKM

Alokasi anggaran PEN 2021 bakal fokus ke 6 bidang. Salah satu bidang yaitu Perlindungan sosial terkait bansos, BLT dan subsidi.

Alokasi Anggaran PEN 2021: BLT, PKH, Prakerja, Sembako hingga UMKM
Ilustrasi Bansos. foto/istockphoto

tirto.id - Salah satu fokus program pemulihan ekonomi nasional (PEN) tahun 2021 yakni perlindungan sosial yang mencakup penyaluran bansos, bantuan langsung tunai (BLT), Prakerja, PKH hingga UMKM.

Dalam pemaparan proyeksi rincian alokasi anggaran PEN yang dijabarkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, program ini akan fokus ke Enam bidang yakni:

- Kesehatan,

- Perlindungan sosial,

- Program prioritas,

- UMKM

- Pembiayaan korporasi, dan

- Insentif usaha.

“Dalam rapat sidang kabinet lalu, paripurna dan dalam rapat-rapat kami, Kementerian Keuangan sudah melakukan pendataan dan angka terkait alokasi pemulihan ekonomi 2021 ini besarnya adalah Rp553 triliun,” kata Airlangga, dikutip dari Antara Selasa (26/1/2021).

Untuk bidang kesehatan mendapat alokasi sebesar Rp104,7 triliun yang digunakan untuk:

- Pengadaan dan operasional vaksin COVID-19,

- Sarana, prasarana, dan alat kesehatan,

- Biaya klaim perawatan,

- Insentif tenaga kesehatan,

- Santunan kematian,

- Bantuan iuran BPJS untuk PBPU/BP.

Untuk bidang perlindungan sosial, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp150,96 triliun dengan fokus:

- PKH bagi 10 juta KPM,

- Kartu sembako,

- Prakerja,

- BLT dana desa,

- Bansos tunai bagi 10 juta KPM,

- Subsidi kuota PJJ, dan

- Diskon listrik.

Untuk program prioritas dialokasikan dana sebesar Rp141,36 triliun yang difokuskan pada:

- Dukungan pariwisata,

- Ketahanan pangan,

- Pengembangan ICT,

- Pinjaman ke daerah dan subsidi ke daerah,

- Padat karya K/L, kawasan industri, serta

- Program prioritas lainnya.

Untuk bidang UMKM dan pembiayaan korporasi dialokasikan Rp156,06 triliun dengan fokus pada:

- Subsidi bunga KUR dan non-KUR,

- IJP korporasi dan UMKM,

- Penempatan dana, dan

- Penjaminan loss limit dan korporasi.

Kemudian juga untuk pembiayaan PEN lainnya serta PMN kepada BUMN yang menjalankan penugasan yaitu HK, ITDC, Pelindo III, dan KIW.

Terakhir yaitu alokasi untuk insentif usaha 2021 masih akan secara reguler dilaporkan.

Sebelumnya, realisasi anggaran PEN hingga akhir 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp579,78 triliun atau 83,4 persen dari pagu Rp695,2 triliun.

Realisasi tersebut meliputi bidang kesehatan Rp63,51 triliun dari pagu Rp99,5 triliun, perlindungan sosial Rp220,39 triliun dari pagu Rp230,21 triliun, serta sektoral K/L dan Pemda Rp66,59 triliun dari pagu Rp67,86 triliun.

Selanjutnya UMKM Rp112,44 triliun dari pagu Rp116,31 triliun, pembiayaan korporasi Rp60,73 triliun dari pagu Rp60,73 triliun, serta insentif usaha Rp56,12 triliun dari pagu Rp120,61 triliun.

Daftar Bansos yang Sudah Cair di Awal Januari 2021

Tiga program bansos yakni Kartu Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bansos Tunai (BST) dicairkan mulai 4 Januari 2021.

pada tahun 2021 sesuai dengan alokasi anggaran yang ada di Kemensos targetnya adalah PKH dengan penerima 10 juta keluarga dengan anggaran Rp28,7 triliun.

Kartu Sembako target pertama 18,8 juta keluarga dengan anggaran Rp45,12 triliun. Bansos tunai target penerima 10 juta keluarga dengan anggaran Rp12 triliun mencakup 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Pada pencairan tahap pertama, bantuan PKH disalurkan bagi 10 juta keluarga yang disalurkan setiap 3 bulan sekali pada bulan Januari dengan jumlah anggaran Rp7,17 triliun.

Kartu Sembako pada bulan Januari akan disalurkan kepada 18,8 juta keluarga dengan jumlah anggaran Rp3,76 triliun dan bansos tunai bagi 10 juta keluarga di bulan Januari akan disalurkan anggaran sebesar Rp3 triliun.

Sehingga keseluruhan anggaran yang disalurkan bulan Januari sebesar Rp13,93 triliun.

Baca juga artikel terkait PEN 2021 atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH