tirto.id - Patung merupakan salah satu jenis seni rupa 3 dimensi atau lebih biasa disebut dengan seni rupa 3D.
Biasanya, patung dibuat pada media berupa batu, logam, kayu, serta bisa dilihat melalui berbagai arah.
Berdasarkan pendapat di situs Artdex, seni rupa 3D, termasuk patung, memiliki ciri yakni disajikan melalui dimensi tinggi, lebar, dan panjang. Selain itu, seni rupa jenis ini juga dijabarkan bisa menempati ruang serta dapat disaksikan dari berbagai sudut pandang.
Dalam pembuatan patung, ternyata terdapat juga aliran yang dijadikan sebagai fokusnya. Lantas, apa saja aliran seni rupa 3D yang berupa patung tersebut?
Aliran Seni Rupa Patung
Berdasarkan catatan Deddy Award dalam “Pengertian Aliran Seni Rupa”, terungkap bahwa aliran seni merupakan gerakan seniman berupa prinsip atau gaya yang dijadikan acuan dalam penciptaan karya.
Biasanya, penggunaan aliran tersebut digunakan dalam sebuah kurun waktu atau periode tertentu.
Sehubungan dengan hal tersebut, Dedi Nurhadiat dalam Pendidikan SMP Kelas I (2004:43) menjabarkan bahwa pembuatan patung di zaman dahulu (Yunani Kuno) penuh dengan pertimbangan.
Hal tersebut membawa orang-orang Romawi kemudian mereplikasinya dalam bentuk tiruan.
Terlepas dari tiruan atau tidaknya patung yang ada di zaman sekarang, terdapat kenyataan bahwa bentuk patung tersebut berasal dari masa lalu.
Bentuk yang dibuat penuh pertimbangan dahulu kala ternyata memunculkan beberapa klasifikasi aliran yang jumlahnya empat buah.
Berikut ini aliran-aliran seni rupa 3D patung:
1. Simbolisme
Melalui aliran ini, patung yang dibuat oleh seseorang akan melambangkan sesuatu. Biasanya, aliran ini bisa dilihat dari patung-patung yang dihasilkan sebagai pengingat sejarah atau peristiwa tertentu.
2. Kontruktivisme
Pada aliran ini, patung yang dibuat akan membentuk sesuatu yang serba geometris.
Dengan sesuatu yang geometris, menggambarkan bahwa patung dibuat dengan penuh perhitungan geometri, misalnya perihal ukuran, bentuk, sifat ruang, dan posisinya.
3. Robot Art
Pada aliran ini, patung dibuat dengan wujud yang kaku dan statis. Berbeda dengan dua aliran sebelumnya, aliran robot art mengedepankan sifat yang tidak berubah dan kekakuan yang bisa saja alami terjadi atau sengaja dibuat-buat.
4. Mobile Sculpture Art
Melalui aliran ini, patung yang dihasilkan akan bisa digerakkan.
Hal tersebut dapat kita lihat dari kasus pembuatan wayang golek dalam pertunjukan wayang di pulau Jawa dan pembuatan wayang dalam pertunjukan Opera Dei Pupi di Sisilia, Itali.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno