Menuju konten utama

Alasan Rupiah Tembus Rp14.565 per Dolar AS Menurut Ekonom

Menurut Fithra, penguatan rupiah hari ini juga didorong dari respons pasar terhadap pemilu sela di AS.

Alasan Rupiah Tembus Rp14.565 per Dolar AS Menurut Ekonom
Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta, Selasa (9/10/2018). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/kye/18

tirto.id - Kurs rupiah dalam sepekan terakhir ini terus mengalami penguatan. Pada Rabu sore (07/11/2018), rupiah tercatat sebesar Rp14.565 per dolar AS, atau naik 1,6 persen dari hari sebelumnya sebesar Rp14.803 per dolar AS

Berdasarkan data Reuters, rupiah dalam sepekan terakhir ini terus menunjukan reli penguatan sejak 2 November 2018. Penguatan rupiah ini merupakan lanjutan dari efek diterapkannya fasilitas Domestik Non-Deliverable Forward (DNDF) oleh Bank Indonesia.

“Saya melihat penguatan rupiah ini masih merupakan lanjutan dari respons positif pasar atas fasilitas DNDF yang dikeluarkan Bank Indonesia,” tutur Ekonom dari Universitas Indonesia Fithra Faisal kepada Tirto, Rabu (07/11/2018).

Selain itu, penguatan rupiah hari ini juga didorong dari respons pasar terhadap pemilu sela di AS, di mana ada perkiraan bahwa Partai Demokrat akan memimpin perolehan kursi di House of Representative dan Senat AS.

Menurut Fithra, apabila Partai Demokrat menang dalam pemilu sela ini, maka kemungkinan besar parlemen memiliki kekuatan untuk menahan kebijakan luar negeri Presiden AS Donald Trump yang kerap kali kontroversial.

“Misal, kebijakan non tarif. Itu kan banyak di support Republik. Nah, kalau Demokrat bisa menang, maka Trump sudah tidak bisa semena-mena lagi dalam mengeluarkan kebijakan luar negerinya,” katanya.

Meski demikian, lanjut Fithra, penguatan rupiah ini hanya berlangsung sementara saja. Pada akhir bulan ini, ia memperkirakan rupiah kembali ke level Rp15.000 per dolar AS mengingat defisit transaksi berjalan Indonesia masih belum baik.

Baca juga artikel terkait NILAI TUKAR RUPIAH atau tulisan lainnya dari Ringkang Gumiwang

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Ringkang Gumiwang
Penulis: Ringkang Gumiwang
Editor: Alexander Haryanto