tirto.id - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta, Diana Dewi mengungkapkan ketertarikannya dalam merekrut pekerja lulusan Sekolah Teknik Menengah (STM) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ketimbang lulusan Sarjana atau S1. Hal ini karena lulusan STM/SMK umumnya lebih siap bekerja.
"Teman-teman (lulusan) ini, kalau kita bilang dia bisa siap bekerja, tetapi salary-nya (gaji) enggak terlalu tinggi, dan akhirnya mereka mau dilatih, di-training di perusahaan-perusahaan," ujarnya saat ditemui di acara Jakarta Energy Forum, di Hotel The Sultan Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Kondisi itu umumnya berbeda dengan para fresh graduate lulusan S1 yang sering kali menolak untuk menerima gaji setara UMP/UMK. Diana bilang, acapkali lulusan baru S1 seringkali meminta gaji yang lebih tinggi dari UMP/UMK.
Padahal, kata dia, perusahaan umumnya mematok gaji untuk lulusan baru, baik S1 maupun STM/SMK, yakni disesuaikan dengan UMP/UMK.
"Karena kan standar karyawan baru itu UMP, yang perguruan tinggi kadang enggak mau," ucap dia.
Fakta di lapangan, kata Diana justru menunjukkan bahwa kinerja lulusan STM/SMK tidak kalah saing dari lulusan S1, bahkan lebih baik. Ini tak lepas dari pendidikannya yang memang dipersiapkan untuk siap masuk dunia kerja.
Terlebih, pekerja lulusan STM/SMK memiliki kemampuan untuk ditingkatkan melalui pelatihan baik yang disediakan perusahaan, maupun di luar perusahaan.
"Jadi saat implementasi bekerja, ternyata teman-teman yang SMK enggak kalah dari yang perguruan tinggi. Dan itu benar terjadi," katanya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang