tirto.id - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Suparno mengakui memunculkan nama Menteri BUMN Erick Thohir kandidat nama capres pada Rakernas PAN karena kemampuannya dalam menyuplai logistik. Menurutnya setiap kandidat yang ingin menjadi capres mutlak untuk memiliki kemampuan dalam menyiapkan logistik untuk Pemilu 2024.
"Setiap pihak pasti akan dipengaruhi oleh logistik, tapi bukan semata-mata logistik. Namun pribadi dirinya yang juga akan menjadi penilaian," kata Eddy dalam acara rilis survei nasional lembaga riset dan survei politik Poltracking di Jakarta pada Rabu (31/8/2022).
Dirinya menjelaskan bahwa dalam Pemilu 2024 mendatang, pihaknya tidak hanya bertumpu satu orang atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan logistik. Namun juga ada unsur gotong-royong atas dasar keinginan masyarakat tanpa ada paksaan.
"Karena ketika ada seseorang calon yang betul-betul merepresentasikan keinginan masyarakat maka masyarakat akan ikut berkorban. Coba perhatikan di 2019 saat itu para ibu-ibu membuat dapur umum, lalu mencetak kaos dan menyablon sendiri untuk pemenangan Pak Prabowo kala itu," terangnya.
Selain faktor logistik, nama Erick Thohir juga disebut-sebut mendominasi dalam 'Program PAN Memilih'. Bahkan suaranya di daerah dan sejumlah Dewan Pengurus Wilayah banyak dipilih.
"Bisa dikatakan 95 persen wilayah Indonesia yang dilibatkan dalam program PAN Memilih, nama Erick Thohir itu yang keluar. Jadi kami rasa nama itu tidak hanya dari usulan DPP tapi justru dari akar rumput," ungkapnya.
Eddy mengklaim keberadaan Erick Thohir sudah sejalan dengan visi misi PAN yang modern dan moderat.
"Saya rasa rekam jejak beliau dan kemampuannya sebagai eksekutor sangat baik saat memimpin Asian Games, Tim Pemenangan Pak Jokowi dan juga sebagai orang korporasi yang banyak melakukan pembenahan di internal BUMN dan sudah terlihat hasilnya," terangnya.
Nantinya PAN akan kembali melakukan musyawarah dalam forum Rapimnas internal untuk membahasa 9 nama kandidat capres yang telah diumumkan dalam Rakernas. Rapimnas tersebut akan mengerucutkan kembali nama capres dan akan diajukan dalam diskusi terbatas bersama Koalisi Indonesia Bersatu.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto