Menuju konten utama

Alasan Mengapa Sering Alami Mimpi Aneh Saat Pandemi COVID-19

Perubahan pola aktivitas dan waktu tidur lebih banyak menjadi salah penyebab seseorang mengalami mimpi aneh selama pandemi COVID-19. 

Alasan Mengapa Sering Alami Mimpi Aneh Saat Pandemi COVID-19
Ilustrasi tidur. FOTO/istockphoto

tirto.id - Mimpi dipercaya sebagai bunga tidur bagi seseorang yang biasanya terjadi selama gerakan mata cepat saat tidur (REM), tahap ketiga dalam siklus tidur yang umumnya berlangsung selama 90-110 menit.

Proses ini memungkinkan otak tidak hanya bermimpi lebih jelas, tetapi juga memproses dan menyimpan informasi sepanjang malam saat siklus tidur berulang (tubuh biasanya melalui sekitar empat atau lima siklus tidur dalam satu malam).

Lalu mengapa ada mimpi yang aneh selama masa karantina COVID-19?

Peningkatan tidur REM, menurut ahli neuropsikologi di Lenox Hill Hospital, New York City, Britanny LeMonda.

LeMonda mengatakan, banyak orang rutinitasnya berubah total selama pandemi COVID-19, beberapa orang tidur pada waktu yang berbeda atau bahkan tidur lebih banyak dari biasanya.

Semakin Anda banyak tidur, semakin besar peluang Anda bermimpi karena siklus tidur berulang sepanjang malam dan proporsi siklus REM meningkat.

Semakin banyak tidur REM Anda dapatkan, semakin besar kemungkinan Anda sering bermimpi dan semakin banyak mimpi yang Anda miliki, semakin besar kemungkinan Anda akan mengingatnya di pagi hari.

Tetapi bahkan jika Anda tidak benar-benar mendapatkan lebih banyak tidur akhir-akhir ini, Anda masih bisa bermimpi karena fenomena yang disebut REM rebound, kata Roy Raymann, Ph.D, ilmuwan di SleepScore Labs.

Fenomena ini mengacu pada peningkatan frekuensi dan kedalaman REM tidur yang terjadi setelah periode kurang tidur atau insomnia.

Pada dasarnya, ketika Anda tidak mendapatkan tidur yang layak secara teratur, otak Anda cenderung menyelinap lebih dalam ke tidur REM pada beberapa kesempatan Anda bisa mendapatkan tidur yang cukup.

Hati-hati konsumsi berlebihan melatonin

Banyak orang beralih ke alat bantu tidur atau suplemen seperti melatonin ketika menghadapi insomnia dan masalah tidur lainnya.

Melatonin sebenarnya adalah hormon yang terjadi secara alami dalam tubuh untuk membantu mengatur siklus tidur-bangun Anda.

Tidur yang nyenyak membuat sistem kekebalan Anda kuat dan mengonsumsi melatonin juga bisa menjadi cara untuk tetap sehat secara keseluruhan selama pandemi COVID-19.

Namun ingatlah, ada yang namanya "terlalu banyak" sekalipun untuk melatonin. Jika dikonsumsi pada siang hari, terlalu larut malam, atau dalam jumlah besar, suplemen melatonin dapat merusak kualitas tidur Anda.

Mengapa? Sekali lagi, semuanya kembali ke tidur REM. Dosis melatonin yang tidak tepat, apakah itu berarti terlalu banyak suplemen atau meminumnya pada waktu yang salah, dapat meningkatkan jumlah tidur REM Anda — yang berarti lebih sering mimpi.

Selain mimpi, tubuh Anda membutuhkan tahapan tidur non-REM lainnya untuk memastikan Anda cukup istirahat, catat LeMonda.

Lalu, karena tubuh Anda sudah memproduksi melatonin sendiri, Anda tentu tidak ingin membanjiri ritme sirkadian tubuh Anda (jam internal yang membuat Anda tetap pada siklus tidur-bangun 24 jam) dengan mengambil dosis suplemen yang salah.

Terlebih lagi, jika Anda mengandalkan melatonin, maka bisa membuat Anda membutuhkan lebih banyak melatonin untuk dapat tertidur.

Baca juga artikel terkait MIMPI

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH