Menuju konten utama

Alasan Mengapa Perlu Mematikan Lampu Saat Tidur: Bisa Cegah Depresi

6 alasan mengapa perlu mematikan lampu ketika tidur pada malam hari: bisa cegah obesitas, depresi, hingga insomnia

Alasan Mengapa Perlu Mematikan Lampu Saat Tidur: Bisa Cegah Depresi
Ilustrasi Tidur. foto/istckphoto

tirto.id - Mematikan lampu saat tidur di malam hari ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mata dan tubuh, sebaliknya tidur dengan cahaya atau lampu apa pun dianggap merugikan untuk mendapatkan istirahat malam yang baik.

Menurut laman Healthline, tidur dengan cahaya lampu tidak akan mendapatkan kualitas tidur cukup yang bisa menyebabkan banyak konsekuensi kesehatan.

Paparan cahaya selama tidur juga akan membuat otak sulit untuk mencapai tidur yang lebih nyenyak.

Semakin sering kualitas tidur buruk yang diperoleh pada malam hari, maka akan semakin banyak osilasi otak (aktivitas) yang memungkinkan seseorang mencapai tahap tidur yang lebih baik.

Selain dari kondisi yang secara langsung bisa mempengaruhi otak, kurang tidur nyenyak akibat paparan cahaya juga telah dikaitkan dengan beberapa efek samping berbahaya.

Salah satunya akan mengganggu hormon yang kemudian menjadi alasan mengapa penelitian sekarang menghubungkannya dengan masalah kesehatan seseorang.

Berikut ini 6 alasan mengapa perlu mematikan lampu saat tidur di malam hari seperti dilansir dari Womans Day:

1. Mencegah obesitas.

Dalam sebuah studi baru dari American Journal of Epidemiology, para peneliti di University of Oxford di Inggris menemukan bahwa wanita yang tidur di kamar bercahaya cenderung memiliki BMI yang lebih tinggi dan ukuran pinggang yang lebih besar daripada wanita yang tidur di kamar yang gelap.

Bahkan cahaya redup pun dapat menekan produksi hormon tidur melatonin, yang dapat mengacaukan metabolisme dan pola makan.

Jika perlu, kenakan masker mata yang menghalangi cahaya ketika tidur, dan hindari menyalakan lampu jika terbangun di malam hari.

2. Cegah depresi.

Orang yang depresi biasanya memiliki tingkat cahaya malam yang jauh lebih tinggi di kamarnya, demikian seperti dilaporkan sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2013 di Journal of Affective Disorders.

Melatonin juga dapat meningkatkan suasana hati, jadi jika terlalu banyak cahaya akan melemahkan keduanya. Dampak cahaya yang mengganggu tidur juga bisa disalahkan, karena kurang tidur telah dikaitkan dengan depresi.

"Dalam penelitian kami sebelumnya, paparan cahaya siang hari meningkatkan sekresi melatonin nokturnal," kata Kenji Obayashi, MD, PhD, seorang peneliti dan profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran Nara di Jepang.

3. Terhindar dari kanker payudara.

Para peneliti dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Health Geographics edisi April 2013 menemukan tingkat yang lebih tinggi di antara wanita yang tinggal di daerah dengan tingkat perkembangan kota yang tinggi, penerangan jalan, pusat perbelanjaan dan rumah buatan.

Hasilnya dip melatonin dapat meningkatkan estrogen, meningkatkan pertumbuhan tumor. Menginstal nuansa pemadaman pada jendela kamar dapat meminimalkan paparan dan risiko terkena kanker payudara.

4. Pencegahan penyakit diabetes tipe 2.

Sebuah studi dari jurnal Chronobiology International edisi April 2014, Obayashi dan timnya menemukan bahwa penderita diabetes memiliki lebih banyak paparan sinar terang selama empat jam sebelum tidur.

Ketika jumlah cahaya dua kali lipat, laju melonjak 51 persen, gangguan melatonin meningkatkan kadar hormon seperti glukosa dan leptin, yang mengatur nafsu makan dan glukosa.

"Gunakan bohlam dengan watt rendah dan minimalkan penggunaan TV dan komputer di malam hari," kata peneliti Sarah E. Bauer, yang ikut menulis penelitian saat di Universitas Georgia.

Cahaya yang bersumber dari elektronik seperti smartphone mengeluarkan cahaya biru, yang telah terbukti menekan melatonin lebih dari panjang gelombang cahaya lainnya.

5. Tidak mengalami insomnia.

Kelompok cahaya terang bernasib lebih buruk lagi dalam studi lain: Mereka lebih cenderung menderita kualitas tidur yang buruk, dan kuantitas.

Penurunan melatonin bisa mengurangi rasa kantuk. Jika harus bangun di tengah malam untuk menggunakan kamar mandi, lupakan lampu biasa, dan gunakan cahaya redup.

Lampu merah dapat menekan produksi melatonin kurang dari panjang gelombang lainnya.

6. Mengurangi tekanan darah.

Temuan sebuah studi yang dilaporkan dalam jurnal Chronobiology International edisi Juli 2014 menunjukkan bahwa orang yang terpapar cahaya malam yang berlebihan memiliki tekanan darah lebih tinggi daripada mereka yang tidur di kamar yang gelap.

Meskipun para peneliti tidak jelas tentang alasannya, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa cahaya di malam hari merangsang sistem saraf, dan meningkatkan tekanan darah.

Baca juga artikel terkait BAHAYA TIDUR DENGAN LAMPU atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH