Menuju konten utama

Alasan Luhut Pekerjakan Tenaga Kerja Asing untuk Proyek IKN

Luhut mengklaim sumber daya manusia Indonesia belum memiliki kualitas pekerjaan yang baik untuk melakukan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Alasan Luhut Pekerjakan Tenaga Kerja Asing untuk Proyek IKN
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) bersama Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta (kanan) menyapa ribuan perempuan yang mengikuti karnaval 2.000 perempuan nusantara saat Perayaan Natal Nusantara 2022 di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Pusat Pemerintahan Badung, Bali, Selasa (27/12/2022). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aww.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasan mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA) pada proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dia mengklaim sumber daya manusia (SDM) Indonesia belum memiliki kualitas pekerjaan yang baik.

"Kualitasnya masih kadang miring-miring. Kalau Anda lihat bangunan kita, masih banyak kualitasnya kurang bagus, tidak rapi. Kuat, tapi masih belok-belok," ujar Luhut saat peluncuran Battery Asset Management Services Indonesia Battery Corporation di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, dikutip Selasa (13/6/2023).

Lebih lanjut, dia meminta rencana tersebut tidak dipermasalahkan. Sebab, Luhut mengklaim rencana tersebut demi kepentingan nasional. Diharapkan sumber daya manusia (SDM) dalam negeri bisa belajar dari tenaga kerja asing.

"Mungkin enam bulan, mungkin setahun. Kita pakai saja dulu dia (TKA), nanti sambil jalan, kita masukin orang tenaga kerja Indonesia yang bisa lagi," kata Luhut.

Sebelumnya, Mantan Menkopolhukam itu mengakui sudah melapor kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggunakan tenaga kerja asing atau bule dalam untuk mengawasi kualitas proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Kualitas pekerjaan itu menjadi kunci. Oleh karena itu, saya sudah lapor Pak Presiden, pengawas itu kita dengan terpaksa, dengan segala hormat, kita pakai bule-bule untuk menjaga kualitas. Jadi jangan nanti Istana Presiden itu jadi tapi kualitasnya tidak bagus," kata Luhut Hal itu disampaikan Luhut dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Luhut sudah mengidentifikasi rencana pengembangan, skema insentif dan model bisnis, hingga status tanah di IKN untuk ditawarkan kepada para investor.

Kemudian, Luhut juga mengklaim terus melakukan komunikasi dengan negara-negara yang telah menyampaikan minat untuk ikut membangun IKN seperti UEA, China hingga beberapa negara Timur Tengah.

Lalu, dia juga mengklaim telah dua kali mengunjungi IKN dan turut menawarkan proyek investasi di ibu kota baru kepada sejumlah investor, termasuk dari Singapura.

"Saya sudah pergi ke sana dua kali, melihat ini (IKN) dan kemarin di Singapura kita juga jualan mengenai ini dan mereka sangat antusias mau masuk. Dan kita berharap, bukan berharap, harus, 17 Agustus tahun depan kita bisa acara di sana," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait PROYEK IBU KOTA BARU atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin