tirto.id - Rencana Standard Chartered (Stanchart) melepas saham mereka di Permata Bank menarik minat PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan perusahaannya akan memulai proses negosiasi dengan dua pemilik saham Bank Permata, yakni Stanchart dan Astra, dalam waktu dekat.
"Kami sedang finalisasi due diligence, setelah itu kami akan memulai negosiasi mulai minggu ini dengan kedua pemiliknya [Astra dan Stanchart]," kata Kartika di Mandiri Club, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan , Selasa (9/4/2019).
Meski demikian, ia menegaskan Mandiri belum melakukan penawaran harga. Sebab, menurut dia, negosiasi masih terus berlangsung dan price to book value (PBV) belum dibahas.
Dia juga mengklaim Bank Mandiri memiliki cukup dana untuk merampungkan proses akuisisi, yang bersumber dari kelebihan modal perseroan sebesar Rp30 triliun.
"Yang bisa disampaikan adalah semua omongan di publik soal valuasi adalah rumor. Dan namanya negosiasi juga ada harapan buyer, ada keinginan seller. Kalau harganya cocok ya jalan, kalau tidak ya selesai," ujar Kartika.
Rencana melepaskan saham di Bank Permata diungkapkan oleh Bill Winters, Group Chief Executive Stanchart, pada akhir Februari lalu. Bill mengatakan, rencana tersebut merupakan bagian dari upaya untuk merombak bisnis perusahaan secara fundamental selama tiga tahun terakhir.
Pelepasan aset-aset yang dianggap memberikan kontribusi rendah bagi perusahaan, kata Bill, merupakan bentuk transformasi untuk mencapai target pertumbuhan dua digit pada tahun 2020.
"Menyusul keputusan Grup yang menganggap investasi perusahaan patungan di PT Bank Permata Tbk bukan lagi inti, keuntungan dari bisnis tersebut pada 2019 direncanakan akan direstrukturisasi," ungkap Bill dalam keterangan resminya.
Stanchart juga berencana merestrukturisasi aset di beberapa pasar berkinerja rendah lain seperti Korea Selatan, Uni Emirat Arab dan India. Meski demikian, perusahaan jasa keuangan yang berpusat di London itu menegaskan tak akan keluar sepenuhnya di salah satu dari 65 negara tempat mereka beroperasi.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom