Menuju konten utama

Alasan Standard Chartered akan Melepas Saham dari Bank Permata

Standard Chartered (StanChart) resmi mengumumkan hengkang dari PT Bank Permata Tbk melalui situswebnya, Selasa (27/2/2019).

Alasan Standard Chartered akan Melepas Saham dari Bank Permata
Salah satu kantor Standard Chartered Bank di Hong Kong. FOTO/istockphoto.

tirto.id - Rencana Standard Chartered (StanChart) untuk hengkang dari PT Bank Permata Tbk akhirnya disampaikan secara terbuka melalui situswebnya kemarin, Selasa (27/2/2019).

Dalam keterangan resminya, Group Chief Executive Standard Chartered Bill Winters mengatakan rencana tersebut merupakan bagian dari upaya untuk merombak bisnis secara fundamental selama tiga tahun terakhir.

Pelepasan aset-aset yang dianggap memberikan kontribusi rendah bagi perusahaan, kata Bill, merupakan bentuk transformasi untuk mencapai target pertumbuhan dua digit pada tahun 2020.

"Menyusul keputusan Grup yang menganggap investasi perusahaan patungan di PT Bank Permata Tbk bukan lagi inti, keuntungan dari bisnis tersebut pada 2019 direncanakan akan direstrukturisasi," ungkap Bill dalam keterangan resminya.

Tak hanya Indonesia, StanChart juga berencana merestrukturisasi aset di beberapa pasar berkinerja rendah lain seperti Korea, Uni Emirat Arab, dan India. Meski demikian, perusahaan jasa keuangan yang berpusat di London itu menegaskan tak akan keluar sepenuhnya di salah satu dari 65 negara tempat mereka beroperasi.

Bill mengungkapkan, rencana pelepasan saham itu merupakan upaya reklasifikasi atas kepemilikan saham perusahaan, dan mengurangi aset tertimbang menurut risiko sebesar 9 miliar dolar AS.

Hingga 2021, perusahaan jasa keuangan yang berpusat di London, itu mematok target level Return on Equity (RoE) atau tingkat pengembalian laba mencapai di atas 10 persen.

"Kami yakin bahwa kami dapat menghasilkan pengembalian yang signifikan bagi pemegang saham, termasuk pengembalian atas ekuitas yang melebihi 10 persen pada tahun 2021," ucapnya.

Terkait rencana tersebut, Direktur Bank Permata Djumariah Tenteram mengaku tak tahu-menahu atas rencana pelepasan saham Standard Chartered. Ia juga tak banyak berkomentar terkait rencana yang sebelumnya telah disampaikan Bill dalam wawancaranya bersama Financial Times.

"Aku enggak tahu itu ya. Tanya ke shareholder, deh. Serius enggak ada. Kalau itu kan pemegang saham, kita enggak tahu apa-apa," ujarnya saat ditemui di Westin Hotel, Jakarta Selatan, semalam.

Baca juga artikel terkait PERBANKAN atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Bisnis
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri