tirto.id - Seorang wanita asal Carolina Utara yang aktif menyuarakan anti-lockdown dilaporkan tengah menjalani karantina setelah dikonfirmasi positif terinfeksi virus Corona.
Audrey Whitlock, moderator pada grup facebook “Reopen NC” (Buka Kembali Carolina Utara) melewatkan dua unjuk rasa pertama mereka di Raleigh, menurut rekan Whitlock, Ashley Smith kepada NBC.
“Whitlock dikonfirmasi positif tiga minggu lalu. Ia tidak pernah meninggalkan rumah sejak itu, jadi ia tidak akan ikut apapun kegiatan kami,” ujar Smith.
Whitlock mengakui ia memang positif terjangkit COVID-19, namun dalam akun Facebook yang dikelolanya ia sempat mengatakan karantinanya akan selesai pada Minggu (3/5/2020) dan berencana tetap melanjutkan protes anti-lockdownnya pada Selasa, pekan depan.
“Saya akan berdiri setiap hari sampai kita semua menjadi orang bebas kembali. Ini untuk menggaungkan alarm bahwa seseorang harus melakukan hal yang benar,” tulis Whitlock.
Namun menurut Smith, Whitlock mengubah keputusannya dan memutuskan untuk tetap di rumah.
Whitlock diketahui aktif menyuarakan protes agar negara bagian Carolina Utara membuka kembali segala lini bisnis yang terdampak karantina wilayah demi mencegah penyebaran COVID-19.
Sekitar 200 orang melakukan unjuk rasa di pusat kota Raleigh pada Selasa, memprotes kebijakan untuk tetap di rumah selama sebulan yang diperintahkan Gubernur Roy Cooper segera dihentikan.
Empat orang di antaranya ditangkap, termasuk Smith.
Editor: Restu Diantina Putri