tirto.id -
Acara aksi damai solidaritas untuk Ahok pada Rabu (10/5/2017) di Tugu Proklamasi Jakarta resmi bubar sekitar pukul 21.00 WIB. Massa pendukung Basuki-Djarot (Badja) secara tertib dan damai meninggalkan Tugu Proklamasi sembari diiringi lagu lagu Nasional "Maju Tak Gentar".
Sebelum acara dibubarkan, aksi damai didahului dengan doa bersama dengan para tokoh lintas agama dari agama Katolik, Sikh, Kristen Protestan, Konghucu, dari Gereja Adat, dan terakhir dipimpin oleh tokoh Islam yang merupakan saudara angkat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Gus Nuril.
Doa bersama dilakukan secara bergantian dari satu agama dengan agama lain secara khusyuk, kemudian diiringi oleh masing-masing umat serempak menjawab Amin.
Suasana semakin terasa khidmat dengan adanya pelepasan lampion oleh salah seorang pendukung sekaligus tepat di malam Waisak dengan purnama bulat penuh.
Semua tokoh agama memimpin Massa pendukung Badja untuk mendoakan agar keamanan dan kedamaian tercipta serta untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kemudian, doa diakhiri oleh perwakilan dari umat Islam yang dipimpin oleh Gus Nuril. Kepada semua pendukung Badja, ia menyebutkan berbagai agama, menyebutkan Nama Tuhan dalam keyakinan masing-masing atas Nama Tuhan Yang Maha Esa.
"Bahwa kita berbagai bangsa berbagai suku berbagai agama dan aliran kepercayaan bersatu padu menghadirkan Tuhan di sini. Persaudaraan adalah jiwa," tutur Gus Nuril lantang.
Orasi kebangsaan Gus Nuril disambut meriah oleh massa pendukung ketika Gus Nuril menyatakan bahwa ketika kita beragama, maka jangan lagi ada yang mengatakan kafir.
Baca juga artikel terkait AKSI DUKUNG AHOK atau tulisan lainnya dari Chusnul Chotimah
tirto.id - Hukum
Reporter: Chusnul Chotimah
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Agung DH
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Agung DH