tirto.id - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan hingga saat ini proyek listrik 35 gigawatt atau 35 ribu megawatt baru tercapai sebesar 6.811 megawatt. Hal tersebut disampaikan Airlangga usai rapat bersama Presiden Joko Widodo dan jajaran secara daring dalam evaluasi program strategi nasional, Jumat (29/5/2020).
"Terkait dengan program ketenagalistrikan 35 gigawatt, 6.811 mega watt sudah beroperasi," kata Airlangga.
Airlangga menuturkan saat ini ada beberapa pembangkit dengan nilai total 20.168 mega watt masih dalam proses pembangunan. Selain itu, pembangkit listrik yang masih dalam proses transaksi atau power purchase agreement sekitar 6.678 megawatt.
Kemudian pemerintah masih melakukan pengadaan listrik sebesar 829 mega watt dan 734 mega watt masih dalam proses perencanaan untuk pembangunan.
Selain proyek listrik yang belum sepenuhnya terealisasi, pemerintah juga sudah melaksanakan sertifikasi lahan. Setidaknya ada 3,96 juta lahan sudah tersertifikasi. Kemudian sekitar 84.653 hektar lahan transmigrasi telah legal secara hukum.
Pemerintah juga melegalkan lahan perhutanan sosial sebesar 3,43 juta hektar dan meremajakan sekitar 15.814 hektar perkebunan sawit serta rencana revitalisasi sawit rakyat.
Airlangga mengatakan, 92 proyek dari total 223 proyek sudah masuk 88 persen atau tahap selesai. Dari 92 proyek tersebut, 27 proyek sudah selesai konstruksi dan selesai.
"Sedangkan 98 proyek dalam progres konstruksi itu sendiri," kata Airlangga.
Megaproyek di sektor energi ini pertama kali dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada masa pemerintahan periode pertamanya. Jokowi menargetkan pembangunan 35.419 MW selama lima tahun hingga 2019. Namun dalam perjalanannya target tersebut dilimpahkan atau dilanjutkan pada periode keduanya.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto