Menuju konten utama
Pilkada Serentak 2024

Airlangga Akui Jokowi Effect di Pilkada Tak Sebesar Pilpres

Airlangga menyebut pengaruh yang lebih besar pada Pilkada Serentak 2024 berasal dari kearifan lokal atau local wisdom.

Airlangga Akui Jokowi Effect di Pilkada Tak Sebesar Pilpres
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto tiba di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023). (Tirto.id/Muhammad Naufal)

tirto.id - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengakui adanya Jokowi effect dalam Pilkada Serentak 2024. Namun demikian pengaruh kepala negara dalam kontestasi tersebut tidak terlalu besar.

"Ya, semua pemimpin punya pengaruh, apalagi presiden," ujar Airlangga dikutip dari Antara, Minggu (23/6/2024).

Airlangga menyebutkan Presiden Jokowi sebagai kepala pemerintahan memiliki pengaruh lantaran seluruh infrastruktur saat Pilkada 2024 disiapkan oleh pemerintah, khususnya dari segi anggaran maupun keamanan.

Kendati demikian, dia berpendapat bahwa Presiden Jokowi tak terlalu berpengaruh pada Pilkada 2024 ketimbang pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, mengingat itu merupakan hal yang berbeda.

Airlangga menjelaskan bahwa pilkada melibatkan 508 kabupaten/kota dan 37 provinsi.

"Jadi, yang berpengaruh besar lebih pada local wisdom," ungkapnya.

Diwartakan sebelumnya, sukarelawan pendukung Presiden Jokowi, Solidaritas Merah Putih (Solmet), membantah adanya keterlibatan dan ikut campur Jokowi pada Pilkada Serentak 2024.

"Fakta bukti ataupun apa pun yang selama ini diopinikan secara negatif oleh lawan-lawan politik. Kalau mau dikatakan, belum pernah ada Pak Jokowi mengintervensi," kata Ketua Umum Solmet Silfester Matutina dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6/2024).

Menurut dia, isu cawe-cawe Jokowi yang akan menjegal Anies Baswedan, hanya ketakutan lawan politik saja.

Silfester mengungkapkan bahwa isu itu pun pernah terjadi pada Pilpres 2024. Akan tetapi, kenyataannya hal itu tidak pernah terjadi, dan Anies tetap menjadi calon presiden.

Wakil Ketua Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu menegaskan bahwa masa kepemimpinan Jokowi akan berakhir dan berganti dengan kepemimpinan baru Prabowo-Gibran pada saat Pilkada Jakarta berlangsung.

"Yang nantinya akan memimpin Indonesia setelah 20 Oktober 2024 adalah Pak Prabowo dan Mas Gibran," ujarnya.

Walaupun anak ketiga dari Presiden Jokowi, yakni Kaesang Pangarep juga digadang-gadang akan maju pada Pilkada Jakarta, menurut dia, Jokowi telah menegaskan akan kembali ke Solo untuk menjaga cucu.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan hari-H pencoblosan Pilkada Serentak 2024 di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota pada tanggal 27 November 2024.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Fahreza Rizky