Menuju konten utama
Debat Pilkada DKI Jakarta 2017

Ahok Sebut Banyak Warga Jakarta yang Tidak Mampu Beli Air

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sampaikan program penyediaan air bersih dan transportasi bagi warga Jakarta dalam Debat Pilkada putaran kedua di Hotel Bidakara Jakarta.

Ahok Sebut Banyak Warga Jakarta yang Tidak Mampu Beli Air
Basuki Tjahaja Purnama memaparkan visi dan misi saat Debat Pilgub DKI 2017, Jakarta, Jumat, (27/1). Tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pihaknya sedang melakukan perundingan ulang dengan dua perusahaan air minum, yakni PT Palyja dan PT Aetra Air untuk mengolah air bersih dari limbah.

Hal itu disampaikan Ahok saat debat publik putaran kedua dalam menyampaikan program penyediaan air bersih dan transportasi bagi warga Jakarta.

"Akan ada penggabungan manajemen, sedang kami usahakan perdanya agar ada pengolahan air limbah menjadi air bersih. Kalau ingin dapat air bersih, harus pasang air kotor," kata Ahok dalam Debat Pilkada di Hotel Bidakara Jakarta, Jumat (27/1/2017).

Ahok yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat itu menjelaskan banyak warga tidak mampu membeli air dengan harga Rp25 ribu per kubik, padahal air yang dijual oleh Pemprov seharga Rp1.050 per kubik.

Alhasil, kata Ahok, warga pun kesulitan untuk membayar pemasangan awal seharga Rp1 juta, namun mereka tidak keberatan jika membayar tagihan air per bulannya.

"Yang banyak terjadi, warga tidak sanggup membayar pemasangan awal. Maka itu, kami telah memasang puluhan ribu pemasangan gratis, yang penting mereka tidak bayar uang mukanya," kata Ahok dikutip dari Antara.

Selain menyinggung persoalan air, Ahok juga mengatakan bahwa Transjakarta telah menambah 53 trayek baru dan 77 trayek pada 2017 dengan pemberhentian langsung sampai ke perumahan warga.

"Kenapa kesannya belum terlihat, karena kami tidak ingin impor. Hampir semua bis beli dari lokal karoseri," katanya.

Selain itu, Pemprov DKI juga akan menyewakan apartemen seharga kos-kosan untuk warga Jakarta yang mencari nafkah di ibu kota namun tidak mampu membeli rumah.

Program lainnya terkait tata kota yang disampaikan Ahok adalah keunggulan electronic road pricing (ERP) yang mengharuskan warga luar Jakarta, seperti Tangerang dan Bekasi dikenakan tarif masuk sebesar Rp3.500 jika memasuki jalan ibu kota.

Baca juga artikel terkait DEBAT PILKADA DKI JAKARTA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto