Menuju konten utama

Ahok Klaim Harga Makanan Pokok di Jakarta Turun

Ahok mengklaim harga makanan pokok di Jakarta cenderung turun, ini berkat keberhasilan program yang ia jalankan.

Ahok Klaim Harga Makanan Pokok di Jakarta Turun
Pekerja sedang menata karung beras di Pasar Induk Besar Cipinang, Jakarta, Selasa, (28/6). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengklaim bahwa harga makanan pokok di Jakarta stabil bahkan cenderung turun. Hal itu, kata dia, merupakan hasil dari program-program unggulan Pemprov Jakarta yang berjalan dengan baik.

"Saya kira Jakarta sekarang malahan bukan inflasi harga makanan pokok, tapi deflasi. Kenapa? karena program kami yang KJP, PHL, semua, termasuk beras jalan dengan baik," ungkap Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (4/5/2017).

Dengan program-program itu, kata Ahok, Pemprov telah mensubsidi harga kebutuhan pokok sepanjang tahun. Harga daging, misalnya, dapat dibeli seharga Rp35.000 menggunakan kartu KJP.

Lantaran itulah ia yakin, pada Ramadhan hingga Lebaran nanti, harga kebutuhan pokok di Jakarta akan tetap stabil. "Dengan adanya ini otomatis akan nurunin permintaan. Kita yakin ini akan terjaga dengan baik," ujar Ahok lagi.

Namun, ia untuk kebutuhan pokok seperti cabai dan bawang merah, ia masih menunggu selesainya kontainer penjaga suhu yang akan dijadikan sebagai gudang penyimpanan. Dengan kontainer itu, kata Ahok, pasokan dapat disimpan hingga lima bulan lamanya.

"Yang masih agak telat itu cabe sama bawang aja. Karena kita lagi pasang kontainernya. Penjaga suhu," kata Ahok.

Sementara itu, untuk menstabilkan harga, Pemprov DKI juga tengah membuat sistem kulakan terpusat bernama Jak Grosir. Perkulakan itu akan dibangun oleh PD. Pasar Jaya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menyuplai kebutuhan pokok dengan harga murah di pasar-pasar.

Wakil Gubernur, Djarot Saiful Hidayat, yang kemarin meninjau langsung ke Pasar Kramat Jati, mengungkapkan bahwa pembangunannya akan dikebut sebelum Ramadhan.

"Jak Grosir ini juga akan mendukung tercapainya stabilisasi harga. Makannya, kita kebut sebelum Ramadhan. Sudah nanti akan kita launching," kata Djarot.

Kata Djarot, ketidakstabilan harga tak hanya akan merugikan konsumen melainkan produsen khususnya petani.

"Fungsi pemerintah, ketika harga naik, harus stabilkan ke harga normal. Tapi ketika turun maka pemerintah juga harus intervensi supaya petani hidup. Contoh nih harga bawang merah jatuh: harga brambang kering sembilan belas ribu. Berarti kita bisa pastikan basahnya cuma sepuluh ribu sampai dua belas ribu. Di petani berapa? bisa sampai empat ribu. Ya merugi dong," ujar Djarot.

Baca juga artikel terkait DKI JAKARTA atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH