tirto.id - Basuki Tjahaja Purnama selaku Gubernur DKI Jakarta mengatakan akan menerapkan psikotes dalam tes lelang jabatan lurah, dalam rangka perombakan pengisi jabatan lurah.
Psikotes, menurut pria yang akrab dipanggil Ahok ini, dianggap cukup penting guna menemukan calon lurah yang punya hati, sehingga mampu mengelola dan mau melayani warga di kampungnya.
Ahok mengatakan, perombakan pengisi jabatan lurah akan dilakukan setelah ada hasil tes lelang jabatan.
"Tunggu tesnya, ini mau mulai,” ujarnya di Jakarta pada Kamis (26//5/2016).
Ahok menyebutkan, saat ini sudah ada sekitar 900 orang yang berminat untuk menjadi lurah.
“Kalau yang mau jadi lurah ada 960 orang kalau nggak salah yang mau ikut tes," kata Ahok.
Perombakan pengisi jabatan lurah, menurut Ahok, terkait dengan penyusunan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) versi baru.
"Tahun 2017 saya mulai meminta cara penyusunan anggaran versi baru lagi, semua SKPD harus ikut isi RKPD," katanya.
Ahok mengatakan, ia tidak akan mempermasalahkan sumber uangnya. Ahok menyarankan supaya sumber anggaran dicari dari kewajiban-kewajiban tambahan kontribusi dan tinggal dihitung.
"Selama ini dapat dari PBB, kita bisa kurangin, kita sudah coba PBB Rp1 miliar nggak bayar yah berefek, target kita Rp70-an triliun," kata Ahok.
Terkait dengan anggaran SKPD, Ahok menginginkan adanya kontribusi tambahan.
"Kalau kontribusi cukup lagi semua ada pulau bisa kasih kontribusi akan nyambung terus, itukan tanah kita, 15 persen dikalikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)," kata Ahok. (ANT)
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Putu Agung Nara Indra