Menuju konten utama

Agus Subiyanto Gunakan Strategi Smart Power Atasi Konflik Papua

Pendekatan smart power dalam menangani konflik Papua, menurut Jenderal Agus Subiyanto merupakan gabungan hard power, soft power, dan diplomasi militer.

Agus Subiyanto Gunakan Strategi Smart Power Atasi Konflik Papua
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto saat memberi keterangan pers kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2023). tirto.id/Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto akan mengedepankan strategi smart power dalam menyelesaikan konflik Papua. Pendekatan smart power ini merupakan gabungan hard power, soft power, dan diplomasi militer.

Hal itu diungkapkan Agus Subiyanto saat menyampaikan visi dan misinya sebagai calon panglima TNI di hadapan Komisi I DPR RI.

"Untuk mengatasi konflik vertikal, seperti masalah di Papua, pendekatan smart power yang merupakan kombinasi hard power, soft power, dan diplomasi militer mutlak dilakukan," kata Agus di ruang rapat Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023),

Hard power, jelas dia, melalui siaga tempur untuk menghadapi kombatan dalam rangka penegakan hukum. Sementara itu, soft power yaitu dengan mendukung pelaksanaan percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua.

"Pendekatan soft power tersebut sepatutnya dilakukan secara bersama-sama bersinergi antara TNI dengan semua kementerian dengan semua pemangku kepentingan terkait," ucap Agus.

Agus mengatakan langkah diplomasi militer akan diinisiasi dengan kegiatan latihan bersama, patroli terkoordinasi, atau pertukaran personel TNI dengan negara-negara di kawasan.

"Diplomasi militer ini bertujuan membangun inter personel antara prajurit serta menciptakan persamaan pandangan, tentang pendekatan dalam penyelesaian masalah di Papua," jelas Agus.

Komisi I DPR RI diketahui telah menyetujui KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto menjadi calon Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono yang memasuki masa pensiun. Hal itu diputus setelah Jenderal Agus menjalani fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan di Ruang Komisi I DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2023).

"Memberikan persetujuan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI," kata Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid.

Politikus Partai Golkar itu mengatakan semua fraksi di Komisi I DPR menyepakati Jenderal Agus menjadi calon Panglima TNI. Persetujuan itu akan disahkan dalam rapat paripurna DPR.

Baca juga artikel terkait UJI KELAYAKAN CALON PANGLIMA TNI atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Hukum
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto