tirto.id - Departemen Kesehatan Afrika Selatan mengonfirmasi laporan kasus pertama adanya penularan lokal virus corona atau COVID-19, pada Kamis (12/3/2020).
Departemen Kesehatan Afrika Selatan menyatakan bahwa seorang pasien laki-laki berusia 32 tahun terpapar virus corona setelah ia melakukan kontak dengan seorang pengusaha yang berasal Cina.
“Sementara semua kasus lainnya terjadi pada pasien dengan riwayat perjalanan ke luar negeri,” kata kementerian kesehatan seperti diwartakan Antara News.
Sementara itu menurut laman resmi kantor berita Pemerintah Afrika Selatan yang diterbitkan oleh Departemen Komunikasi (DOC), SA News mengatakan, ini merupakan kasus tambahan keempat dari hari Rabu.
Tiga kasus lain yang terkonfirmasi adalah dari KwaZulu-Natal, Mpumalanga dan Gauteng.
Departemen mengatakan pada tahap ini, semua pasien dalam karantina sendiri dan memiliki gejala ringan hingga sedang. Mereka juga menjalani pengobatan simtomatik.
"Tim penelusuran kami sekarang membuat daftar dan sudah mulai menghubungi orang-orang yang telah diidentifikasi sebagai pasien yang dihubungi," kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.
Jumlah kasus COVID-19 di wilayah Afrika sub-Sahara yang dilaporkan terjadi hingga saat ini jauh lebih sedikit dibandingkan kasus di Eropa, atau Cina sebagai pusat wabah bermula.
Walaupun begitu, melansir laman Antara News, sejumlah pengamat menyatakan kekhawatirannya akan kemungkinan wabah yang menjalar sangat cepat di kawasan miskin dan padat penduduk.
Di Afrika Selatan sendiri, kasus infeksi yang terkonfirmasi hingga hari ini adalah 17 kasus, tanpa ada kasus kematian akibat virus tersebut.
Dengan munculnya kasus penularan lokal, perhatian tertuju pada bagaimana sistem pelayanan kesehatan di wilayah itu mungkin saja akan kewalahan.
Sejak wabah corona muncul pertama kali di kota Wuhan, Cina, pada Desember 2019, hingga saat ini telah tercatat lebih dari 126.000 kasus, dengan sekitar 4.600 pasien meninggal, tapi lebih dari setengah jumlah kasus berhasil disembuhkan.
Di tengah situasi ini, Afrika Selatan telah melakukan langkah pencegahan dengan pemindaian di pintu masuk negaranya untuk membatasi risiko infeksi.
Namun hingga saat ini pemerintah Afrika Selatan belum menerapkan larangan berpergian ke Cina ataupun negara-negara terdampak wabah lainnya.
Editor: Agung DH