Menuju konten utama

ADB Prediksi Ekonomi Indonesia Melambat di 2020 karena Corona

ADB prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat 2,5 persen pada tahun ini sebagai imbas pandemi Corona Covid-19.

ADB Prediksi Ekonomi Indonesia Melambat di 2020 karena Corona
Sebuah sepeda terparkir di depan toko yang tutup di Pasar Baru, Jakarta, Rabu (1/4/2020). NTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.

tirto.id - Asian Development Bank (ADB) memperkirakan Indonesia akan memasuki perlambatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan sebagai imbas pandemi Corona Covid-19. Dalam laporannya, ADB mengatakan perlambatan Indonesia ini merupakan imbas dari pelemahan ekonomi kawasan Asia Tenggara yang bergerak seiring pertumbuhan ekonomi negara Cina.

“Indonesia negara dengan ekonomi terbesar di subregional (ASEAN), akan melambat dari 5 persen di 2019 menjadi 2,5 persen tahun ini (2020). Lalu melompat kembali di 5 persen pada tahun 2021,” ucap laporan ADB dikutip reporter Tirto, Jumat (3/4/2020).

Adapun negara berkembang di Asia yang terdiri dari total 46 negara anggota ADB, akan mengalami perlambatan hingga 2,2 persen pada 2020, melambat dari 5,2 persen di 2019. Sejalan dengan itu Hong Kong dan Cina diperkirakan akan mengalami kontraksi hingga minus 3,3 persen atau jauh lebih lambat dari tahun 2019 yang minus 1,2 persen.

ADB mencatat Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak cukup signifikan usai corona Covid-19 menjadi pandemi global. Dari sisi nilai tukar misalnya, pelemahannya sempat menyentuh 11,5 persen usai WHO mendeklarasikan status pandemi global. Negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura tak separah itu karena depresiasi nilai tukar masing-masing berada di kisaran 4 persen.

ADB menyatakan Covid-19 telah menyebabkan disrupsi yang signifikan pada pasar komoditas dan keuangan Indonesia. Hal itu terlihat dari sederet rekan dagang Indonesia yang terpukul karena pandemi sehingga memengaruhi permintaan.

ADB memperkirakan kondisi ini akan mengganggu impor Indonesia. imbasnya akan menghambat sejumlah proyek infrastruktur.

“Dengan Cina sebagai supplier dominan barang modal, proyek infrastruktur yang membutuhkan impor akan ditahan sampai semester 2 2020. Lallu proyek baru akan ditahan atau ditunda,” ucap ADB.

Di sisi lain permintaan domestik yang seharusnya bisa mengimbangi penurunan ekspor, juga diperkirakan melemah. Menurut ADB situasi ini menunjukan sinyal yang mengkhawatirkan dan menuntut pemerintah untuk bisa selekasnya menekan penyebaran Corona COVID-19. Belum lagi imbas pandemi ini, diperkirakan akan ada sejumlah pekerja yang dirumahkan atau tak mendapat penghasilan.

“Dampak Covid-19 pada sentimen konsumen dan pengeluaran cukup terasa di area urban. Tanpa pandemi bisa diatasi, konsumsi rumah tangga pada Kesehatan akan melonjak, produktivias jatuh,” ucap ADB.

Baca juga artikel terkait DAMPAK PANDEMI CORONA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Bayu Septianto