tirto.id - Bank Indonesia (BI) menyatakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diizinkan pemerintah pusat pada daerah tertentu bakal membuat inflasi menjadi rendah.
Bulan ramadhan yang terjadi peningkatan, misalnya, akan menjadi lebih terkendali.
“Inflasi dari dasar pemantauan harga kami di pekan kedua bulan April 2020 ini kami perkirakan inflasi terkendali dan rendah. 2,90 yoy. Memang biasanya di ramadan meningkat, tapi kan ada pembatasan sosial,” ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam siaran live di akun Youtube BI, Kamis (9/4/2020).
Perry menambahkan komponen inflasi juga akan terpengaruh dari imbauan pemerintah agar masyarakat tak mudik. Meski demikian ia mengatakan hal itu bisa dimengerti karena berbagai upaya pencegahan Covid-19 harus diutamakan.
“Biasanya ini mudik, pemerintah imbau untuk tidak mudik membatu agar Covid-19 tidak meluas. Sehingga dampak kepada kesehatan dimitigasi, begitu juga dampak kepada ekonomi,” ucap Perry.
Perry mengatakan pengaruh lainnya juga disumbang oleh pelaksanaan hari raya Ramadan yang akan berbeda dari tahun-tahun biasanya. Alhasil ia berkesimpulan gabungan dari PSBB, pembatasan mudik, dan pelaksanaan Ramadan yang berbeda bakal membuat inflasi lebih rendah.
“Dari berbagai pertimbangan itu memang biasanya ramadan naik, tapi kenaikannya akan lebih rendah daripada periode normal. Karena ada pembatasan sosial ketika covid,” ucap Perry.
Adapun kebijakan PSBB ini mengacu pada Permenkes No. 9 Tahun 2020 dan PP no. 21 tahun 2020. Setiap daerah dapat mengajukan tetapi persetujuannya tergantung Kemenkes. Saat ini yang sudah disetujui adalah DKI Jakarta sementara daerah lainnya juga mengajukan. Antara lain Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana