Menuju konten utama
Kabid Humas Polda Metro Jaya:

Ada Kandungan Ganja di Urine Pencuri Helm yang Ngaku Ketua Anarko

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan Pius, pemuda yang mengaku sebagai Ketua Anarko Sindikalis Indonesia, mengonsumsi ganja berdasarkan hasil tes urine.

Ada Kandungan Ganja di Urine Pencuri Helm yang Ngaku Ketua Anarko
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. tirto.id/Riyan Setiawan

tirto.id - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan Pius, pemuda yang mengaku sebagai Ketua Anarko Sindikalis Indonesia, mengonsumsi ganja. Hal itu diketahui dari hasil tes urine.

“Dia positif (mengonsumsi) ganja, pengguna ganja. Kalau (terkait pengakuan Pius sebagai ketua) Anarko masih kami dalami," ucap Yusri, Jumat (17/4/2020).

Karena itu, kata dia, polisi juga akan menjerat lelaki itu dengan pasal narkoba.

Usai mendapatkan reaksi atas kesaksian Pius di media sosial, polisi mengaku masih menggali keterangan pemuda itu soal pengakuannya sebagai Ketua Anarko.

Pius ditangkap karena mencuri helm Polisi Lalu Lintas di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, 12 April lalu.

Maka penyidik turut memeriksa kejiwaan Pius lantaran ucapannya ketika pemeriksaan dianggap 'tidak normal'.

"Karena selama ini setiap dilakukan pemeriksaan, pasti yang keluar itu bicaranya tidak sesuai dengan (seperti) orang sadar," ujar Yusri.

Pengakuan Pius beredar di media sosial Dalam rekaman video tersebut, pria yang mengaku lahir di Ambon, 7 Juni 1995 itu mengklaim dirinya sebagai A1.

"Saya adalah A1, saya Ketua Anarko Sindikalis Indonesia dengan tujuan tatanan dunia baru tanpa pemerintahan. A1 adalah saya," kata Pius melalui video.

Klaim itu diperkuat dengan tato hitam huruf A di dadanya, juga tato bertuliskan 'Api' di lengan kiri atas.

Isu Anarko Sindikalis kembali mencuat usai Polda Metro Jaya menangkap tiga pemuda di sebuah kafe di Tangerang, Banten, terkait corat-coret yang ditemukan di kota itu.

Polisi menyebut pesan-pesan yang dibuat pakai cat semprot tersebut sangat provokatif. Beberapa di antaranya: 'Kill the Rich', 'Mau Mati Konyol atau Mati Melawan', dan 'Sudah Krisis, Saatnya Membakar'.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menuding para remaja ini berniat bikin onar se-Jawa.

“Dari hasil membuka handphone," katanya dalam konferensi pers, "mereka merencanakan aksi vandalisme secara bersama-sama di beberapa kota besar 18 April 2020 yang tujuannya mengajak masyarakat untuk melakukan keonaran dan ajakannya membakar, kemudian menjarah."

Penangkapan satu pekan lalu itu hanya permulaan. Setelahnya beberapa kali polisi menangkap kelompok yang mereka sebut 'anarko'--atau menurut Nana Sudjana "kelompok ini memiliki paham anti-kemapanan."

Baca juga artikel terkait ANARKO-SINDIKALIS atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Abdul Aziz