tirto.id - Puluhan ribu warga Ekuador menggelar demonstrasi sehingga melumpuhkan sebagian ibu kota, Quito, karena banyak pengunjuk rasa yang membakar ban dan memblokir jalan-jalan utama.
Al Jazeera melaporkan, protes di Ekuador yang terjadi lebih dari dua minggu telah menyebabkan setidaknya delapan orang meninggal dunia dan turut mempengaruhi industri minyak di negara itu.
Kelompok hak asasi manusia angkat bicara dan menyampaikan keprihatinannya karena pasukan keamanan dinilai berlebihan dalam menggunakan kekuatan dan sewenang-wenang dalam menahan serta menindak pengunjuk rasa.
Pemerintah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri demonstrasi dengan para pemimpin protes Pribumi pada akhir pekan lalu, yang menuntut subsidi bahan bakar dan diakhirinya perluasan industri minyak dan pertambangan.
Empat Menteri Mundur
Buntut dari protes itu, empat menteri menyatakan mengundurkan diri, termasuk Menteri Ekonomi dan Keuangan Simon Cueva dan Menteri Kesehatan Ximena Garzon. Presiden Ekuador Guillermo Lasso juga sudah menerima pengunduran diri empat menteri tersebut.
Presiden Lasso berterima kasih kepada para mantan menteri atas "pelayanan setia yang berharga," hal itu disampaikan lewat pernyataan yang diterbitkan pada hari Selasa, yang mengatakan penggantinya akan disebutkan di kemudian hari.
Menteri Kesehatan Ekuador Ximena Garzon mengundurkan diri pada hari Senin, menyusul Menteri Ekonomi Simon Cueva yang duluan meninggalkan pemerintahan.
"Saya sangat berterima kasih atas kesempatan yang Anda berikan kepada saya dan saya bangga telah berkontribusi mengendalikan pandemi COVID-19 bersama Anda," kata Garzon dalam surat pengunduran diri kepada Lasso seperti dikutip Reuters.
Sekretaris administrasi publik Ekuador, Ivan Correa, mengungkapkan kepergian Menteri Ekonomi Cueva selama wawancara dengan outlet televisi lokal Teleamazonas. Menurut dia, perubahan kabinet diperlukan menyusul protes lebih dari dua minggu. Tapi dia tidak menjelaskan hubungan pastinya.
"Presiden sedang mengevaluasi semua perubahan ini dan yang pasti akan diumumkan besok, jelas termasuk Kementerian Keuangan."
Editor: Iswara N Raditya