Menuju konten utama

AC Mobil Sebaiknya Dibersihkan Sebelum Mulai Berangkat Mudik

Membersihkan AC mobil dapat mengurangi beban pencemaran di dalam mobi.

AC Mobil Sebaiknya Dibersihkan Sebelum Mulai Berangkat Mudik
Kendaraan pemudik melintasi Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatra Jambi-Pekanbaru di Jambi, Selasa (20/6). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

tirto.id - Pemudik disarankan untuk memeriksa AC mobil sebelum berangkat ke tempat tujuan masing-masing. Imbauan dari Road Safety Association (RSA) Indonesia ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran udara di kabin mobil.

"Selama ini orang hanya fokus memeriksa mesin kendaraan saja, tetapi luput memeriksa AC. Membersihkan AC dapat mengurangi pencemeran udara di dalam kabin yang datang dari luar mobil," kata anggota Badan Kehormatan RSA Indonesia Rio Octaviano di Jakarta, Rabu (21/6/2017).

Dikutip dari Antara, Rio mengatakan servis AC ada dua jenis yang pertama servis ringan dan yang kedua servis berat.

Servis ringan membersihkan blower, sedangkan servis berat membersihkan evaporator AC.

"Untuk mobil di atas dua tahun sebaiknya servis berat, kalau mobilnya di bawah setahun cukup dengan servis ringan," kata dia.

Selain itu, penyaring udara sebaiknya diganti karena penyaring di AC mobil sebenarnya belum dapat menyaring logam berat seperti timbel yang ada di luar mobil.

Direktur Eksekutif KPPB Ahmad Safrudin mengatakan membersihkan AC mobil akan membersihkan partikel-partikel yang telah terakumulasi di dalam penyaringnya sehingga dapat mengurangi beban pencemaran di dalam mobil.

"Partikel debu dengan ukuran 10 mikron dapat disaring, tetapi yang berukuran 2,5 mikron tetap bisa masuk ke kabin, apalagi karbon monoksida," kata dia.

Jurnal pengobatan mingguan The Lancet pada 2001 pernah mempublikasikan bahwa pencemaran udara di dalam kabin mobil lebih tinggi lima kali lipat dibandingkan udara terbuka.

Untuk itu selain membersihkan AC mobil, KPPB menyarankan agar masyrakat mematikan kendaraan saat berada di kawasan macet yang panjang dan lama.

Karena dalam kondisi macet, kendaraan yang berhenti tersebut akan mengeluarkan gas karbon monoksida yang dapat masuk ke dalam mobil akibat dari pembakaran yang tidak sempurna.

Karbon monoksida yang bersifat racun dapat menjadi penyebab kematian apabila masuk ke dalam tubuh dalam intensitas yang tinggi.

Dia juga menyarankan saat melakukan perjalanan jauh agar membuka jendela saat mobil berjalan agar polutan yang ada di dalam mobil dapat digantikan dengan udara yang lebih segar.

Mereka juga menyarankan pemudik berhenti dua jam sekali untuk keluar dari mobil, selain pengendara dapat beristirahat, pemudik dapat menetralkan tubuhnya dari polutan yang ada di dalam kabin mobil.

Infografik Tunggal Nomor Penting Untuk Mudik Lebaran 2017

Baca juga artikel terkait ARUS MUDIK atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari