Menuju konten utama

Abraham Samad: Pelemahan KPK Bisa dari Seleksi Capim Bermasalah

Mantan Ketua KPK Abraham Samad menilai pelemahan KPK bisa terjadi saat seleksi capim KPK tidak menyaring orang-orang yang benar-benar memiliki integritas.

Abraham Samad: Pelemahan KPK Bisa dari Seleksi Capim Bermasalah
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad memberikan keterangan pers usai kunjungannya ke DPP Partai Nasdem, di Jalan Gondangdia, Jakarta, Selasa (10/7/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disebut terjadi saat seleksi 10 calon pimpinan (capim) yang kini telah menjalani fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) di Komisi III DPR RI.

Mantan Ketua KPK, Abraham Samad mengatakan, bentuk pelemahan KPK bisa berasal dari capim yang lolos seleksi, tetapi masih bermasalah rekam jejaknya.

“Problem laten KPK itu dari luar dan dalam. Capim yang tak punya integritas [bila lolos] akan melemahkan KPK dari dalam. Jadi pelemahan ini dengan memasukkan orang-orang yang tak punya integritas,” ujar dia saat Festival Konstitusi dan Antikorupsi di Fakultas Hukum, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (10/9/2019).

Menurut dia, KPK bukan mencari ‘malaikat’, melainkan orang yang memenuhi kriteria sesuai undang-undang dan memiliki integritas. Antara lain dicirikan dengan kejujuran dan keberanian. Hal itu, kata dia, dibutuhkan karena KPK mengalami problem pelemahan dari luar juga seperti teror terhadap pegawai.

“KPK selalu alami teror. Butuh figur yang mampu beri perlindungan bagi insan-insan di KPK. Kalau capimnya bermasalah, apakah bisa diandalkan beri perlindungan? Justru sebaliknya capim ini bagian yang akan memberangus KPK,” kata dia.

Abraham menilai, seleksi capim saat ini cacat yuridis, karena ada prosedur yang dilanggar, terutama syarat wajib pelaporan harta yang harusnya diterapkan saat pendaftaran, bukan saat capim akan dilantik.

Oleh karena itu, kata dia, seleksi capim ini perlu mendapat perhatian luas dari seluruh masyarakat, karena agenda pemberantasan korupsi tak berjalan tanpa KPK.

Pembicara lain dalam acara ini, Direktur Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM Zainal Arifin Mocktar mendorong agar masyarakat turut mengingatkan Komisi III DPR RI terkait uji publik ini.

“Kirimkan saja sinyal ke DPR soal capim bermasalah. Meski mohon maaf, kali ini KPK akan jebol,” ujarnya pesimis.

Menurut dia, kualitas capim saat ini merupakan cermin dari panitia seleksi yang sejak awal tidak mendengarkan masukan dari masyarakat terkait capim. Hal itu membuatnya menyebut ‘KPK akan jebol’.

“Konsep [kerja] pansel ini bergantung ke mereka sendiri. Mau repot atau gampang, terserah mereka. Misalnya soal kandidat bermasalah. Ternyata tak ada yang dicoret karena masukan dari masyarakat. Mereka bilang ‘kan belum terbukti’. Lha emangnya ini pengadilan. Makanya lolos aja mereka [capim bermasalah],” kata Zainal.

Baca juga artikel terkait PELEMAHAN KPK atau tulisan lainnya dari Zakki Amali

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Zakki Amali
Penulis: Zakki Amali
Editor: Maya Saputri