tirto.id - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, memberikan sinyal bahwa dirinya tak akan melanjutkan program Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan di era Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim.
Hal itu diungkapkan Abdul Mu'ti saat tiba di Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu (20/10/2024) malam. Presiden Prabowo Subianto akan mengumumkan nama-nama yang ditunjuk menjadi menteri dan wakil menterinya, salah satunya yaitu Abdul Mu'ti, yang digadang-gadang bakal menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Menurut Abdul Mu'ti, dirinya tak mendapatkan pesan dari Nadiem untuk melanjutkan program Kurikulum Merdeka. Mu'ti menyebut Nadiem hanya mengucapkan selamat atas posisi barunya saat ini sebagai menteri.
"Enggak, Pak Nadiem hanya menyampaikan itu, hanya menyampaikan selamat saja atas amanah ini," kata Abdul Mu'ti di Komplek Istana Kepresidenan, Minggu malam (20/10/2024).
Dirinya menegaskan kurikulum yang akan diterapkan di seluruh sekolah mendatang akan menyesuaikan dengan kebijakan dan janji kampanye Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Acuan utamanya adalah program kerja Pak Presiden," kata dia.
Meski demikian, Abdul Mu'ti akan melakukan kajian terkait Kurikulum Merdeka dan memastikan apakah sesuai dengan rencana dan program kerja Prabowo-Gibran.
"Saya belum bisa berkomentar, karena masih harus mendalami dengan seksama ya, dan acuannya adalah program Pak Presiden," katanya.
Abdul Mu'ti memberikan gambaran besar terkait program kerja Prabowo-Gibran di bidang pendidikan. Dalam paparannya tak ada frasa Merdeka Belajar di janji kampanye Prabowo-Gibran.
"Jadi kami akan membantu semaksimal mungkin, terutama program berkaitan dengan program pencerdasan bangsa, di pendidikan dasar dan menengah," kata dia.
Selain itu, di masa kerjanya mendatang, Abdul Mu'ti mengungkap akan ada dua wakil menteri yang membantunya. Namun, dia tak menyebut nama kedua wakil menteri tersebut.
"InsyaAllah ada dua wakil menteri," kata Mu'ti.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto