Menuju konten utama

85 Perwira TNI Dimutasi: Edy Rahmayadi Dibebastugaskan

85 Perwira Tinggi dimutasi pada awal Desember ini. Pangkostrad Edy Rahmayadi yang dijagokan maju Pilkada Sumut, dibebastugaskan.

85 Perwira TNI Dimutasi: Edy Rahmayadi Dibebastugaskan
Edy Rahmayadi (tengah) bercengkrama dengan pejabat baru Panglima Divisi Infanteri I Kostrad Mayjen TNI Ainurrahman (kiri) dan pejabat lama Mayjen TNI A.M. Putranto (kanan) usai upacara serah terima jabatan Jawa Barat, Kamis (15/6). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

tirto.id - Panglima TNI Gatot Nurmantyo merotasi 85 perwira jelang masa tugasnya berakhir. Dalam salinan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/982/XII/2017, tanggal 4 Desember 2017 disebutkan bahwa rotasi terdiri dari 46 Pati jajaran TNI Angkatan Darat, 28 Pati jajaran TNI Angkatan Laut, dan 11 Pati jajaran TNI Angkatan Udara.

Dalam rilis resmi yang diterima Tirto, disebutkan bahwa mutasi jabatan ini "dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier Perwira Tinggi TNI." Selain itu mutasi juga diterapkan dalam rangka "mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis."

85 perwira ini menempati jabatan baru atau dibebastugaskan "secara hormat" per Senin (4/12) kemarin.

Dari puluhan perwira itu, ada yang benar-benar menempati jabatan baru, namun ada pula yang non-job, atau dalam surat keterangan tertulis "dalam rangka pensiun dini." Salah satunya adalah Edy Rahmayadi. Edy sebelumnya menjabat Pangkostrad, sementara jabatan barunya adalah Panglima Tinggi (Pati) Mabes AD. Di jabatan baru ini Edy dibebastugaskan.

Status Edy berkaitan dengan langkah politiknya untuk turut serta dalam Pilkada Sumatera Utara. UU TNI tidak membolehkan tentara aktif untuk maju atau berkontestasi memperebutkan jabatan politik apapun. Ia harus menanggalkan seragamnya terlebih dulu.

Edy juga jadi satu-satunya tentara berpangkat Letjen yang dirotasi.

Selain Edy, tercatat nama Nurendi, Bambang Sudiono, Tri Prasodjo, I Dewa Ketut Siangan, Ivan Ahmad Rizki Titus, Chrisna Pujangga, Ratman Wiady, Desi Albert Mamahit, Muhammad Atok Urrahman, Bambang Sugiarto, Achmad Faridz Washington, dan Zapanta Boes, yang juga dibebastugaskan.

Keputusan untuk merotasi perwira dilakukan Gatot Nurmantyo hanya dua hari sebelum uji kelayakan dan kecakapan calon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto oleh Komisi I DPR. Jika dianggap layak, maka Hadi akan jadi Panglima TNI baru menggantikan Gatot. Namun jika ditolak, maka presiden harus memberikan rekomendasi nama baru. Begitu seterusnya sampai DPR menerima calon yang diajukan.

Gatot sendiri akan pensiun pada Maret tahun depan.

Baca juga artikel terkait MUTASI TNI atau tulisan lainnya dari Rio Apinino

tirto.id - Politik
Reporter: Rio Apinino
Penulis: Rio Apinino
Editor: Agung DH