tirto.id - Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Mayjen TNI Tugas Ratmono mengatakan terjadi kenaikan sekitar 20 persen jumlah pasien COVID-19 sehingga 82,73 persen tempat tidur terisi usai libur Natal dan Tahun Baru lalu.
Jika sebelum libur akhir tahun tersebut tingkat hunian kamar di rumah sakit darurat tersebut mencapai 50-60 persen, menurut Tugas, angka tersebut melonjak menjadi 80 persen.
Selain mengantisipasi peningkatan jumlah pasien, juga dilakukan penyesuaian fasilitas yang sebelumnya hanya untuk mereka yang bergejala ringan atau tidak bergejala kini disiapkan pula untuk yang bergejala.
Fasilitas isolasi pasien COVID-19 tanpa gejala, menurut dia, saat ini disiapkan di tower 8 dan 9 Wisma Atlet di Pademangan. Sementara fasilitas Wisma Atlet di Kemayoran dipergunakan khusus untuk menampung mereka yang bergejala.
Tingkat hunian pasien di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet saat ini mencapai 82,73 persen, dengan total 4.959 pasien. Dari total tempat tidur yang disediakan mencapai 5.994, kini tersisa 1.095 tempat tidur saja.
Pasien yang ada di sana mulai dari yang bergejala ringan, sedang dan bahkan berat dirawat di sana karena tidak mudah saat ini merujuk ke rumah sakit lain di DKI Jakarta.
"Kita siapkan ICU transisi, sampai 20 'bed', HCU 27 'bed', kemudian 'intermediate care unit', IMCU namanya kita sediakan 94 'bed' dan di IGD sendiri," kata Tugas.
Otomatis tenaga medis juga akan bertambah di RSDC Wisma Atlet sekitar 400 perawat.
"Beberapa hari ada penambahan perawat, dan khusus hari ini ada hampir 80 perawat. Kemudian dokternya juga kita tambahkan dan juga tenaga nonmedis kita tambahkan, termasuk tenaga untuk laboratorium dan farmasi kita tambahkan juga."
Tugas mengatakan ada pula penambahan personel khusus untuk penanganan limbah, karena penambahan pasien COVID-19 di Wisma Atlet otomatis akan memberikan dampak limbah cukup besar.