Menuju konten utama

8 Cara Kerja di Luar Negeri dan Program yang Bisa Diikuti

Berikut ini tips dan cara mendapatkan kerja di luar negeri dan daftar program yang bisa diikuti. 

8 Cara Kerja di Luar Negeri dan Program yang Bisa Diikuti
Ilustrasi bekerja sambil minum kopi. foto/istockphoto

tirto.id - Bekerja di luar negeri seringkali menjadi impian bagi banyak orang. Kesempatan untuk mengeksplorasi budaya baru, meningkatkan keterampilan bahasa asing, dan memperluas jaringan profesional adalah daya tarik utamanya.

Banyak yang melihat pengalaman kerja di luar negeri sebagai langkah penting dalam mengembangkan karier.

Berkaitan dengan hal itu, artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai cara kerja di luar negeri dan sejumlah program yang mendukung kesempatan bekerja di luar negeri.

Memahami kedua hal itu merupakan langkah awal yang penting dalam merencanakan berkarier di luar negeri.

Cara dan Program Kerja di Luar Negeri untuk WNI

Cara kerja di luar negeri dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya dengan mencari lowongan kerja di negeri untuk orang Indonesia melalui situs perusahaan asing. Selain itu, kini juga tersedia aplikasi platforms freelance berskala internasiona.

Tak hanya itu, bekerja di luar negeri juga dapat dilakukan dengan mengikuti program kerja di luar negeri. Lalu, apakah lulusan SMA bisa bekerja di luar negeri? Lulusan SMA tetap bisa bekerja di luar negeri bila programnya menyediakan lowongan untuk lulusan SMA.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai program kerja di luar negeri, simak penjelasan berikut. Program-program berikut merupakan kerja sama dari pemerintah Indonesia dengan pemerintah luar negeri terkait.

1. Ausbildung

Ausbildung adalah sebuah program belajar lanjutan di Jerman yang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian teori dan praktik. Peserta Ausbildung, yang disebut Azubi, harus bekerja 3-4 hari dalam satu minggu di sebuah perusahaan dan belajar teori di Berufschule untuk 8-12 jam dalam seminggu.

Azubi mendapatkan pendapatan atau gaji yang relatif besar, hingga 1000 Euro per bulan, tergantung perusahaan.

Adapun persyaratan untuk mengikuti program ini diantaranya adalah lulusan SMA/SMK dan memiliki kemampuan bahasa Jerman minimal level B1 atau menengah. Tidak disebutkan batasan usia untuk mengikuti program ini.

2. Program G to G Korea

Program G to G Korea adalah sebuah program kerja sama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Korea Selatan yang bertujuan untuk mengirimkan pekerja migran Indonesia ke Korea Selatan.

Program ini menawarkan pekerjaan di berbagai sektor seperti manufaktur, perikanan, dan industri galangan kapal.

Kualifikasi untuk mengikuti program ini adalah berusia 18-39 tahun. Untuk pendidikan minimal SMP, namun diutamakan lulusan SMK atau SMA.

Persyaratan lainnya yakni tidak buta warna total atau parsial; tidak memiliki cacat jari tangan atau kaki, dan lainnya.

3. Program Aupair

Program Au-Pair merupakan sebuah program di mana peserta dapat mengenal bahasa dan budaya dari negara asing dengan tinggal bersama keluarga asuh dan dituntut menggunakan bahasa Jerman dalam sehari-hari.

Peserta Au-Pair diperlakukan seperti anggota keluarga lainnya, dengan hak untuk mengikuti kursus bahasa, mendapatkan uang saku, hari libur sesuai kesepakatan, dan dilengkapi dengan asuransi kesehatan.

Tugas utama peserta Au-Pair meliputi mendampingi anak asuh dalam mengerjakan tugas sekolah, bermain bersama mereka, serta menyelesaikan pekerjaan rumah ringan.

Program ini terbuka untuk anak muda berusia 18-26 tahun. Minimal pendidikan untuk mengikuti program ini adalah SMP atau sederajat, namun diutamakan untuk lulusan SMA.

4. WHV Australia

Work Holiday Visa (WHV) Australia adalah sebuah program visa yang memungkinkan warga negara Indonesia untuk tinggal di Australia sambil bekerja dan berlibur. Program ini diperuntukkan bagi usia 18-30 tahun dengan pendidikan minimal setingkat perguruan tinggi.

5. Visa Sponsorship

Program visa sponsorship adalah sebuah program yang memungkinkan pekerja untuk bekerja di luar negeri dengan bantuan sponsor perusahaan.

Sponsor perusahaan ini memberikan dukungan keuangan dan administratif untuk pekerja yang ingin bekerja di luar negeri.

6. Tokutei Ginou Jepang

Tokutei Ginou (SSW) adalah sebuah program visa kerja keahlian khusus yang diperuntukkan bagi warga negara asing yang ingin bekerja di Jepang.

Program ini menawarkan pekerjaan di berbagai bidang seperti manufaktur, perhotelan, konstruksi, pertanian, dan masih banyak lagi.

Batasan umur mengikuti program ini adalah 18 tahun, tidak ada batas maksimal. Untuk pendidikan minimal lulusan SMA.

7. Program G to G Jepang

Program G to G Jepang adalah sebuah program kerja sama antara pemerintah Indonesia (BP2MI) dan pemerintah Jepang (JICWELS) untuk mengirimkan pekerja migran Indonesia (PMI) ke Jepang. Terdapat berbagai bidang pekerjaan yang ditawarkan oleh program ini.

Untuk mengikuti program ini maksimal berusia 35 tahun. Sementara kualifikasi pendidikannya minimal D3/D4/S1.

8. Pekerja Migran Indonesia

Pekerja Migran Indonesia (PMI) adalah merupakan program kerja luar negeri dengan jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kerja melalui prosedur penempatan PMI.

Setiap Pekerja Migran Indonesia yang akan bekerja ke luar negeri harus memenuhi persyaratan berusia minimal 18 tahun. Selain itu, kualifikasinya minimal pendidikan SLTA/SMA, dan memiliki kemampuan bahasa asing yang memadai.

Keuntungan Bekerja di Luar Negeri

Bekerja di luar negeri memiliki beberapa keuntungan yang tidak dapat diperoleh dengan bekerja di dalam negeri. Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa keuntungan yang dapat diperoleh:

1. Mengembangkan karier

Bekerja di luar negeri memberikan kesempatan untuk mengembangkan karier dengan lebih cepat dan lebih luas. Kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di luar negeri terbilang lebih mudah.

Selain itu, pengalaman kerja di luar negeri dapat membantu meningkatkan kemampuan profesional dan meningkatkan kesempatan karier di masa depan.

2. Mengembangkan bahasa asing

Bekerja di luar negeri memberikan kesempatan untuk belajar bahasa asing dan meningkatkan kemampuan berbahasa asing.

Fasih dalam bahasa asing dapat membantu memahami budaya dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan rekan kerja dan klien lokal.

3. Mengenal budaya baru

Bekerja di luar negeri memberikan kesempatan untuk mengenal budaya yang baru dan beradaptasi dengan gaya hidup yang berbeda.

Hal ini dapat membantu perkembangan diri dengan mempelajari keterampilan baru dan menjadi lebih percaya diri dan tangguh.

4. Koneksi jadi semakin luas

Bekerja di luar negeri memberikan kesempatan untuk memperluas jejaring profesional dan pribadi. Kesempatan untuk berjumpa dengan orang dari berbagai latar belakang, baik pendidikan, profesi, ras, budaya, dan lain sebagainya, dapat membantu membangun koneksi yang lebih luas dan lebih bervariasi.

Baca juga artikel terkait RAGAM DAN HIBURAN atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Yandri Daniel Damaledo