tirto.id - Apabila ingin berpergian ke luar negeri, selain tiket pesawat juga dibutuhkan dokumen lain seperti paspor hingga visa.
Dalam laman Kantor Imigrasi Pemalang, dijelaskan bahwa pengertian visa sering rancu dengan paspor. Padahal sebenarnya visa dan paspor memiliki arti yang berbeda jauh.
Perbedaan visa dan paspor
Visa merupakan izin yang diberikan oleh suatu negara kepada seseroang atau warga dari negara lain. Hal ini bertujuan supaya dapat masuk ke wilayah negara tersebut.
Visa dikeluarkan oleh negara tujuan atau negara yang akan dikunjungi. Visa berfungsi sebagai tanda bukti bahwa telah diperbolehkan untuk masuk ke suatu wilayah negara selama kurun waktu yang sudah ditentukan.
Sedangkan paspor adalah dokumen perjalanan yang diberikan kepada warga negara suatu negara. Dokumen tersebut telah diakui secara Internasional.
Paspor dikeluarkan oleh negara asal pemilik paspor. Fungsi paspor adalah sebagai bukti identitas diri yang diakui secara Internasional.
Jika dalam waktu dekat berencana untuk liburan ke Australia, ada baiknya untuk menyimak informasi tentang visa ke Australia.
Dilansir dari laman Australia.com, pemegang paspor Selandia Baru bisa mengajukan visa ketika tiba di Australia. Sedangkan semua pemegang paspor dari negara lain, dari berbagai usia, harus mengajukan visa sebelum meninggalkan negara asal.
Pengajuan visa dapat dilakukan di Kedutaan atau Konsulat Australia terdekat dan lewat website Department of Home Affairs Australia.
Visa Kunjungan atau Visitor Visa (subclass 600)
Visa Kunjungan atau Visitor Visa (subclass 600) dibuat untuk pengunjung yang tidak memenuhi syarat untuk mengajukan e-Visitor atau Visa Otoritas Perjalanan Elektronik. Visa ini dapat digunakan untuk berkunjung ke Australia. Baik itu untuk tujuan wisata atau bisnis dalam jangka waktu 3, 6 atau 12 bulan. Pihak pemohon visa dikenakan biaya untuk mengajukan permohonan visa.
Visa ini dapat diajukan secara online melalui ImmiAccount. Usahakan untuk mengirim pengajuan jauh hari sebelum tanggal perjalanan. Hal ini dilakukan karena memperhitungkan waktu proses pengajuan. Pemohon visa diminta untuk menyediakan informasi pendukung.
Pemohon visa akan diinformasikan jika visa telah disetujui. Visa tersebut akan tertaut dengan paspor secara digital.
Informasi lebih lanjut tentang jenis, persyaratan, dan cara mengajukan visa Australia bisa diakses melalui website Departemen Dalam Negeri.
Jika telah menetap atau tinggal di Australia serta mempunyai Visa Otoritas Perjalanan Elektronik (subclass 601) yang berlaku, maka pemegang visa bisa memperpanjang waktu tinggal dengan mengajukan visa lain, seperti Visa Kunjungan (subclass 600). Sedangkan Visa e-Visitor (subclass 651) tidak dapat diperpanjang.
Informasi terkait Visa Kunjungan atau Visitor Visa (subclass 600)
Dilansir dari laman Immi Homeaffairs, berikut adalah informasi terkait Visa Kunjungan atau Visitor Visa (subclass 600):
1. Berlaku sampai 12 bulan;
2. Biaya pengajuan visa mulai 150 dolar Australia;
3. Waktu pemrosesan:
• 25% dari aplikasi: 16 Hari
• 50% dari aplikasi: 39 Hari
• 75% dari aplikasi: 63 Hari
• 90% dari aplikasi: 4 Bulan
Selama COVID-19 proses pengajuan visa mungkin memerlukan waktu lebih lama. Bagi yang mengajukan Visa Working Holiday, maka waktu proses visanya tergantung waktu pengajuan.
Apabila mengajukan permohonan sebelum perbatasan dibuka kembali, maka waktu pemrosesan dihitung dari tanggal pemohon memenuhi syarat untuk bepergian. Namun, jika mengajukan setelah perbatasan dibuka kembali, maka waktu pemrosesan dihitung dari tanggal pengajuan.
4. Dengan visa ini pemilik visa dapat:
• Mengunjungi keluarga atau teman
• Menjadi turis, berlibur, tujuan selain bisnis dan perawatan medis
5. Syarat mengajukan visa antara lain:
• Datang ke Australia hanya untuk berkunjung
• Mempunyai cukup uang untuk tinggal di Australia
• Tidak sedang bekerja di Australia
• Pemohon visa harus ada di luar wilayah negara Australia, ketika mengajukan permohonan dan visa disetujui
6. Apabila memerlukan bantuan dalam pengajuan visa, jangan mengajukan lewat calo. Cari informasi melalui link berikut ini: Visa Australia.
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
