Menuju konten utama

763 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta Lewat GT Bandara Soetta

Peningkatan volume lalu lintas transaksi di GT Cengkareng sebanyak 6,36 persen atau terealisasi 603,061 kendaraan.

763 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta Lewat GT Bandara Soetta
Sejumlah pengendara kendaraan melintas di gerbang Tol Cengkareng, Cengkareng, Jakarta, Selasa (12/2/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/wsj.

tirto.id - Jasa Marga Metropolitan Tollroad Regional mencatat ada 763.864 kendaraan yang meninggalkan Jakarta melalui Bandara Soekarno-Hatta pada periode H-10 sampai H-1 Idulfitri 1443 Hijriah. Volume transaksi lalu lintas ini meningkat 5,49 persen dibanding pada November 2021 lalu (new normal), di mana angkanya hanya 724.138.

Marketing and Communication Department Head Jasa Marga Metropolitan Tollroad, Irra Susiyanti menjelaskan, arus lalu lintas terdistribusi melalui dua gerbang tol.

Pertama yaitu di Gerbang Tol (GT) Cengkareng Jalan Tol Prof. Dr.Ir. Soedijatmo. Peningkatan volume lalu lintas transaksi di GT Cengkareng sebanyak 6,36 persen atau terealisasi 603,061 kendaraan dibanding dari lalu lintas new normal sebanyak 566,989 kendaraan.

"Kemudian pada GT Benda Utama 2 Jalan Tol Kunciran-Cengkareng telah terjadi peningkatan volume lalu lintas transaksi sebesar 2,33 persen atau terealisasi 160,803 kendaraan dari volume lalu lintas transaksi new normal sebanyak 157,149 kendaraan," kata Irra dalam keterangan resmi, Senin (2/5/2022).

Jasa Marga mencatat pula sebanyak 321,459 kendaraan keluar dari Bandung menuju wilayah Rancaekek, Garut, dan sekitarnya melalui GT Cileunyi. Volume lalu lintas transaksi tersebut meningkat 9,18 persen dari lalin new normal sebanyak 294,443 kendaraan.

Sedangkan volume lalu lintas transaksi dari arah sebaliknya atau yang menuju ke Bandung melalui GT Cileunyi tercatat 272,112 kendaraan atau menurun 3.08 persen dibanding lalu lintas new normal sebanyak 280,753 kendaraan.

Jasa Marga mengimbau kepada masyarakat agar mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan dengan memastikan kondisi kendaraan siap jalan, kondisi pengemudi yang prima, memperhatikan kecukupan BBM dan saldo e-toll, serta memperhatikan jadwal rekayasa lalu lintas dan mengikuti arahan petugas di lapangan.

Baca juga artikel terkait ARUS LALU LINTAS atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Fahreza Rizky