Menuju konten utama

7 Tanda Mengalami Relationship Anxiety & Cara Mengatasinya

Menurut para ahli setidaknya ada 7 tanda atau gejala seseorang mengalami relationship anxiety, sebagai berikut.

7 Tanda Mengalami Relationship Anxiety & Cara Mengatasinya
Ilustrasi relationship anxiety. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Hubungan sepasang kekasih seharusnya menjadi sumber kebahagiaan dan kenyamanan. Namun, dalam beberapa kasus pasangan mungkin mengalami kecemasan (anxiety) terus menerus selama menjalin hubungan.

Hal ini dikenal dengan kondisi relationship anxiety atau kecemasan hubungan. Ada beberapa tanda yang menunjukkan seseorang mengalami relationship anxiety. Tanda-tanda ini perlu dikenali agar penderita dapat melakukan beberapa upaya untuk mengatasinya.

Namun, sebelum mengetahui tanda dan cara mengatasi relationship anxiety, ada baiknya memahami tentang kondisi tersebut.

Dikutip dari Calm Clinic, relationship anxiety adalah bentuk kecemasan yang timbul akibat hubungan erat dengan pasangan, keluarga, maupun teman. Setiap orang bisa mengembangkan relationship anxiety dengan alasan yang berbeda.

Namun, umumnya kondisi ini disebabkan ketika penderita mengalami ketakutan atau kekhawatiran berlebih dalam hubungannya. Meskipun disebut sebagai kecemasan, relationship anxiety tidak tercatat dalam buku manual diagnosis untuk penyakit mental, DSM-5.

Oleh karena itu, kondisi ini bukanlah gangguan mental yang diakui secara medis meskipun faktanya dialami oleh beberapa orang. Relationship anxiety bukanlah sesuatu yang baik dalam membangun hubungan sehat.

7 Tanda Relationship Anxiety

Menurut para ahli setidaknya ada 7 tanda atau gejala seseorang mengalami relationship anxiety, sebagai berikut:

1. Mencari kepastian secara berlebihan

Dikutip dari laman Medical News Today, salah satu tanda umum seseorang mengalami relationship anxiety adalah mencari kepastian secara berlebihan dari pasangan.

Tindakan ini sebetulnya sering dialami pada penderita kecemasan sosial dan depresi. Hal ini terjadi karena adanya ketergantungan interpersonal dan ketakutan menerima masukan yang buruk dari pasangan.

Orang yang mengalami relationship anxiety cenderung bertanya-tanya seberapa penting diri mereka bagi pasangan, namun dalam cara yang ekstrem. Jika terus menerus dilakukan ini hanya akan menimbulkan konflik.

2. Membungkam diri sendiri

Membungkam diri sendiri adalah tanda lain dari relationship anxiety. Orang dengan relationship anxiety cenderung tidak mau atau takut menungkapkan selera, pendapat, atau perasaaanya kepada pasangannya.

Hal ini biasa terjadi ketika ia memiliki pemikiran yang berbeda dengan pasangannya. Jika ini terus dipertahankan, akan berpotensi menurunkan kepuasan hubungan.

3. Meragukan perasaan pasangan

Dikutip dari Healthline, orang dengan relationship anxiety umumnya sering meragukan perasaan yang diberikan pasangan.

Mereka cenderung menganggap bahwa afeksi dari pasangan memiliki makna yang sama sekali berbeda. Kondisi ini bisa diperburuk dengan kemungkinan-kemungkinan lain yang mungkin menimbulkan bibit-bibit konflik terlepas dari hal itu benar atau tidak.

4. Khawatir jika putus dari pasangan

Seseorang yang mengalami relationship anxiety takut dan khawatir jika putus dari pasangannya. Akibatnya, ia mencoba terus menerus menahan diri atau melakukan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu untuk mempertahankan hubungannya.

Bedanya, tindakan ini lebih ke arah ekstrem dan dapat menyebabkan penderitanya mengalami beban emosional yang berat.

5. Meragukan hubungan bertahan dalam jangka panjang

Relationship anxiety membuat seseorang mempertanyakan apakah ia dan pasangannya benar-benar cocok. Hal ini menyebabkan mereka meragukan bahwa hubungannya dengan pasangan dapat bertahan dalam jangka panjang.

Perbedaan-perbedaan kecil antar pasangan dapat menyebabkan orang dengan relationship anxiety merasa ragu dan cemas.

6. Menyabotase Hubungan

Demi membuktikan cinta pasangannya adalah benar, orang dengan relationship anxiety akan menyabotase hubungannya. Ini dilakukan sebagai bentuk validasi mereka akan hal-hal yang mereka khawatirkan terlepas itu benar atau tidak.

Perilaku menyabotase ini bisa dalam bentuk menjauhi pasangan agar dicari, memanipulasi, hingga melakukan gaslighting. Jika terus terjadi hal ini tentu dapat mengarahkan ke hubungan beracun atau toxic relationship.

7. Melewatkan momen indah

Orang yang mengalami relationship anxiety lebih banyak melewatkan momen-momen indah yang mereka lakukan bersama pasangan.

Mereka terlalu fokus dengan ketakutan mereka dan pikiran bahwa hubungannya dapat berakhir hingga lupa harus bahagia dengan pasangan.

Cara Mengatasi Relationship Anxiety

Kabar baiknya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi relationship anxiety. Dikutip dari Very Well Mind, berikut cara mengatasi relationship anxiety dalam hubungan:

1. Komunikasikan perasaan pada pasangan

Kecemasan dalam hubungan bisa diatasi dengan melakukan percakapan yang jujur dan terbuka kepada pasangan. Sampaikan kekhawatiran dan kecemasan satu sama lain dan dapatkan solusi dari pasangan untuk mengatasinya.

Sampaikan pula harapan atau impian masa depan dengan pasangan yang ingin diraih, lalu berkomitmen untuk mencapainya.

2. Hargai dan nikmati waktu saat ini

Alih-alih terjebak dalam kecemasan dan ketakutan yang belum tentu benar, lebih baik menghargai dan menikmati waktu saat ini. Apapun yang terjadi di masa depan tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.

3. Hadapi kecemasan

Menghadapi kecemasan mungkin ini terdengar kontradiktif. Namun, cara ini paling efektif untuk mengendalikan emosi.

4. Menghadiri terapi

Pertimbangkan menghadiri terapi dan meminta bantuan profesional untuk mengatasi masalah kecemasan yang dialami. Profesional dapat membantu orang dengan relationship anxiety menemukan solusi atas permasalahannya.

Baca juga artikel terkait RELATIONSHIP atau tulisan lainnya dari Citra Sari

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Citra Sari
Penulis: Citra Sari
Editor: Yonada Nancy