Menuju konten utama

10 Obat Digigit Tawon Alami & Tradisional Atasi Sengatan Lebah

Obat digigit tawon alami mudah ditemukan dan manjur mengobati sengatan lebah. Apa saja obat tradisional digigit tawon? Temukan daftar lengkapnya di sini.

10 Obat Digigit Tawon Alami & Tradisional Atasi Sengatan Lebah
Ilustrasi Madu. foto/istockphoto

tirto.id - Obat digigit tawon bisa menggunakan bahan-bahan alami. Obat tradisional digigit tawon dari bahan yang dapat ditemukan di rumah ini diberikan setelah pertolongan pertama, yakni usai mencabut stingers lebah. Lantas, apa saja obat digigit tawon alami tersebut?

Adapun pertolongan pertama yang harus diberikan pada seseorang yang terkena serangan sengatan lebah seperti dilansir WebMD adalah dengan mencabut stingers lebah yang tertinggal dan kemudian mencuci bekas sengatan dengan sabun dan air.

Setelah melakukan pertolongan pertama, Anda bisa menggunakan bahan-bahan alami yang ada di rumah untuk pengobatan tahap lanjutan atau sebagai obat tradisional digigit tawon.

10 Obat Tradisional Digigit Tawon dari Bahan Alami

Adapun beberapa bahan yang tersedia di rumah dan bisa digunakan untuk mengobati bekas sengatan lebah atau sebagai obat digigit tawon alami seperti dilansir Healthline di antaranya:

1. Madu

Madu merupakan bahan alami yang dapat membantu proses percepatan penyembuhan luka, rasa sakit, dan gatal-gatal.

Penggunaan madu sebagai obat sengatan lebah alami terbilang mudah, hanya dengan mengoleskan sedikit madu ke daerah yang sakit lalu balut luka dengan ikatan yang longgar dan biarkan hingga satu jam.

2. Soda Kue

Campuran soda kue dan air dapat digunakan untuk membantu menetralkan racun lebah yang menyebabkan rasa sakit, gatal, dan bengkak.

Penggunaan soda kue sebagai obat digigit tawon yakni dengan mengoleskan soda kue dengan takaran yang cukup untuk menutupi daerah yang terkena sengatan lebah.

Setelah itu, tutup olesan soda kue dengan dengan perban. Biarkan selama setidaknya 15 menit hingga mengering. Anda bisa melakukannya sesuai kebutuhan hingga keadaan benar-benar membaik.

3. Cuka Apel

Selain soda kue, cuka apel juga dapat digunakan untuk membantu menetralkan racun lebah atau obat sengatan lebah alami.

Rendam atau kompres bagian yang tersengat lebah dengan cuka sari apel selama setidaknya 15 menit untuk menetralkan rasa sakit dan mengeluarkan racun lebah.

4. Pasta Gigi

Beberapa orang mengklaim bahwa pasta gigi digunakan untuk menetralkan racun lebah madu yang asam. Penggunaan pasta gigi sebagai obat digigit tawon alami hanya dengan cara mengoleskannya pada bagian yang tersengat lebah.

5. Lidah Buaya

Lidah buaya merupakan jenis tanaman yang dipercaya dapat menenangkan kulit dan menghilangkan rasa sakit.

Jika Anda memiliki tanaman lidah buaya, gunakanlah sebagai obat tradisional digigit tawon, caranya dengan meremas atau mengeluarkan gel dan mengoleskannya secara langsung ke bagian yang sakit.

Infografik SC Mengatasi Sengatan LebahInfografik SC Mengatasi Sengatan Lebah

Infografik SC Mengatasi Sengatan Lebah. tirto.id/Tino

6. Minyak Esensial Lavender

Minyak lavender memiliki kemampuan sebagai anti-inflamasi yang dapat membantu meringankan pembengkakan akibat gigitan serangga.

Cara penggunaannya cukup mudah untuk obat sengatan lebah alami, yaitu dengan mencampurkan minyak esensial lavender dengan minyak lain seperti kelapa atau minyak zaitun. Setelah itu, oleskan campuran minyak ke bagian tubuh yang terkena sengatan lebah.

7. Minyak Pohon Teh

Minyak pohon teh merupakan minyak yang mengandung antiseptik alami. Antiseptik yang ada di dalamnya dapat meredakan nyeri akibat sengatan lebah.

Penggunaan minyak pohon teh sebagai obat tradisional digigit tawon caranya cukup dengan mencampurkannya dengan minyak lain seperti zaitun atau minyak kelapa kemudian oleskan pada bagian yang terkena sengatan.

8. Daun Bayam

Seperti dikutip dari buku karya Muhlisah Fauziah & Sapta Hening berjudul Sayur dan Bumbu Dapur Berkhasiat Obat (Niaga Swadaya, 2009), daun bayam juga bisa menjadi obat sengatan lebah alami

Ambil beberapa lembar daun bayam segar lalu memarkan. Kemudian tempelkan ke bagian yang disengat. Lain itu, daun bayam tersebut juga bisa dihancurkan, dibuatkan jus, dan diminum.

9. Batang Pisang

Batang pisang sebagai obat tradisional digigit tawon juga disinggung K. H. A. Zaenuri Al Yusak dalam bukunya bertajuk Resep Obat-obatan Kuno (Penerbit Mahkota, 1986).

Bila Anda kena sengat kalajengking maupun digigit kelabang, disengat lebah, dan sebagainya, maka minumlah air hatinya batang pisang dan kompreslah lukanya dengan ampasnya batang pisang.

10. Asam Jawa

Tahukah Anda, zat kimia yang terkandung dalam asam jawa bersifat anti-radang, penurun panas, antibiotik, dan untuk menghilangkan bengkak. Zat tersebut berkhasiat mengobati asma, batuk, demam, panas, rematik, sakit perut, morbili, dan biduran.

Redaksi Agromedia dalam bukunya berjudul Buku Pintar Tanaman Obat - 431 Jenis Tanaman Penggempur Aneka Penyakit (Agromedia Pustaka, 2008) menyebutkan bahwa zat kimia yang terkandung dalam asam juga bisa mengatasi sariawan, luka (luka baru dan luka borok), eksim, bisul, bengkak disengat lipan atau lebah, gigitan ular berbisa, dan rambut rontok.

Apakah Tersengat Lebah Bisa Menyebabkan Kematian?

Tersengat lebah bisa menimbulkan rasa sakit yang sangat menusuk dan tidak nyaman. Apabila didiamkan, sengatan lebah bisa mengakibatkan pembengkakan, kemerahan, hingga gatal-gatal di area sekitar sengatan.

Pada kondisi yang lebih parah, sengatan lebah bahkan bisa mengancam jiwa manusia. Kematian disebabkan karena racun yang ditinggalkan dari lebah jenis tertentu tidak dikeluarkan.

Tahapan reaksi tubuh yang semakin parah bisa ditandai dengan timbulnya rasa gatal-gatal, kulit pucat, gatal yang semakin parah, pembengkakan lidah dan tenggorokan, sulit bernafas, mual dan muntah, diare, pusing, hingga kehilangan kesadaran.

Untuk menghindari kematian akibat sengatan lebah yang lambat ditangani, seseorang yang tersengat harus menerima pertolongan pertama sesuai prosedur yang benar.

Baca juga artikel terkait GWS atau tulisan lainnya dari Cornelia Agata Wiji Setianingrum

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Cornelia Agata Wiji Setianingrum
Penulis: Cornelia Agata Wiji Setianingrum
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
Penyelaras: Ibnu Azis