Menuju konten utama

67 Rumah di Seram Bagian Barat Terendam Banjir, 45 Warga Mengungsi

Sebanyak 67 KK atau 335 warga terdampak bencana banjir dan angin kencang di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku.

67 Rumah di Seram Bagian Barat Terendam Banjir, 45 Warga Mengungsi
Ilustrasi banjir. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/rwa.

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 67 rumah di Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, terendam banjir. Sebanyak delapan kepala keluarga (KK) atau 45 jiwa mengungsi akibat bencana hidrometeorologi tersebut.

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seram Bagian Barat, banjir terjadi setelah hujan lebat disertai angin kencang yang melanda kecamatan tersebut pada Sabtu (18/6/2022) siang.

Wilayah terdampak banjir berada di Desa Piru dan Desa Eti, Kecamatan Seram Barat. Selain itu, angin kencang menyebabkan 15 rumah rusak ringan.

"Banjir mengakibatkan 67 KK atau 335 terdampak dan bencana angin kencang 15 KK terdampak," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Minggu (19/6/2022) malam.

BPBD Kabupaten Seram Bagian Barat telah berkoordinasi dengan unsur terkait untuk penanganan darurat. Tim Reaksi Cepat juga membantu pemerintah desa dan kecamatan untuk pendataan di lokasi kejadian.

Unsur yang terlibat dalam penanganan darurat berasal dari pemerintah kabupaten (pemkab), seperti dinas sosial, pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR), pemadam kebakaran, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

BNPB mengimbau pemerintah daerah (pemda) dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bencana banjir susulan

Peringatan dini cuaca menunjukkan wilayah Maluku masih berpeluang hujan lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang pada Senin (20/6/2022). Sementara di Kecamatan Seram Barat prakiraan cuaca masih berpeluang terjadi hujan ringan-hujan sedang.

“Menghadapi banjir, aktifkan rencana kesiapsiagaan keluarga seperti langkah evakuasi mandiri dan persiapan apabila terjadi pengungsian, kemudian siapkan diri dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi di dalam keluarga,” tutur dia.

Sementara untuk menghadapi angin kencang, warga dapat melakukan pemotongan ranting-ranting pohon yang berada di sekitar rumah. Upaya ini menghindari pohon tumbang akibat hujan lebat atau pun angin kencang. Selain itu, pastikan penguatan struktur atap rumah sehingga tetap kokoh saat angin kencang terjadi.

Baca juga artikel terkait DAMPAK BANJIR atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan