Menuju konten utama

65 Persen Jemaah Haji Tiba di Makkah, Check Point Diperketat

Khalilurrahman menjelaskan saat ini sejumlah titik akses masuk ke Kota Makkah juga mulai diperketat.

65 Persen Jemaah Haji Tiba di Makkah, Check Point Diperketat
Jamaah Haji saat melakukan Tawaf di Makkah, Senin (27/5/2024). (Tirto.id/M Taufiq)

tirto.id - Operasional pemberangkatan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci sudah memasuki hari ke-21 sejak pemberangkatan perdana pada 12 Mei 2024 lalu. Sampai sekarang sudah 65 persen atau 138 ribu jemaah haji yang masuk ke Tanah Suci Makkah.

Para jemaah tersebut tersebar di lima wilayah: Syisyah, Rhaudah, Jarwal, Misfalah dan Rei Bakhsy. Hari ini, Sabtu, 1 Juni 2024, sebanyak 19 kloter atau 7.425 jemaah dari Tanah Air bakal mendarat di Bandara King Abdul Aziz International Airport (AMAA) dan segera menuju Makkah.

Sementara untuk jemaah yang dari Madinah menuju Makkah hari ini merupakan pergerakan terakhir sebanyak 12 kloter atau 4.743 jemaah.

"Mengingat jemaah sudah 65 persen di Makkah, dan berdasarkan pantauan ada jemaah yang sangat bersemangat umrah sunnah. Kami mengimbau jemaah haji dan keluarga agar sebelum puncak haji tidak memaksakan diri umrah sunnah," kata Kepala Daker Makkah Khalilurrahman.

Ia melanjutkan, ada informasi dari sektor-sektor sejumlah jemaah yang setiap hari melaksanakan umrah sunnah. Padahal puncak haji masih dua minggu lebih.

"Demi kesehatan dan keselamatan jemaah haji ketika melaksanakan wukuf di Arafah, kami ingatkan mereka (jemaah haji) datang untuk berhaji bukan umrah," ujarnya.

"Jangan sampai melakukan umrah berlebihan sehingga nanti pada saat wukuf malah tumbang. Oleh sebab itu kita imbau jemaah, keluarga di Indonesia, agar orangtuanya diimbau tidak umrah berlebihan yang justru akan mengganggu kesehatan jemaah haji itu sendiri," katanya menegaskan.

Check Point Masuk Makkah Diperketat

Kemudian terkait titik pengecekan (check point), Khalilurrahman juga menjelaskan saat ini sejumlah titik akses masuk ke Kota Makkah juga mulai diperketat. Kondisi ini sebenarnya juga bisa menghambat pergerakan jemaah.

"Ini bisa berakibat pada keterlambatan jemaah haji ke Makkah," kata Khalilurrahman sekaligus merespons kasus penangkapan WNI di Madinah beberapa waktu lalu.

"Kami berharap check point untuk WNI lebih cepat. Apalagi image jemaah haji Indonesia sudah cukup baik di mata Pemerintah Arab," ujarnya.

"Apalagi kita juga satu-satunya negara yang diberikan fasilitas fast-track oleh pemerintah Arab Saudi," katanya menegaskan.

Untuk kasus jemaah dengan visa nonhaji seperti kasus di Masjid Bir Ali Kota Madinah, Khalilur mengatakan sejauh ini belum ada di Makkah.

"Sejauh ini di Kota Makkah belum mendaptkan permasalahan seperti di Bir Ali dan semoga ini tidak terjadi. Penting sekali soal persyaratan ibadah haji, Surat Edaran Dirjen bahwa haji itu syarat mutlaknya tasreh. Jadi yang masuk ke puncak Arafah harus punya izin resmi," katanya.

Baca juga artikel terkait HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Taufiq

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Taufiq
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Maya Saputri