tirto.id - Puisi dengan tema Hari Kesaktian Pancasila dapat dibawakan dalam acara-acara besar pada tanggal peringatannya, yakni 1 Oktober mendatang. Puisi ini juga bisa dibagikan di media sosial untuk mengingatkan banyak orang tentang keistimewaan Pancasila.
Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober oleh masyarakat Indonesia. Peringatan ini menjadi momentum untuk mengenang para Pahlawan Revolusi yang menjadi korban Gerakan 30 September (G30S)di tahun 1965 silam.
Dalam waktu semalam dari tanggal 30 September - 1 Oktober 1965, para Pahlawan Revolusi akhirnya gugur dalam upayanya mempertahankan Pancasila.
Untuk mengenang para Pahlawan Revolusi sekaligus merayakan kekuatan Pancasila, maka tanggal 1 Oktober pun ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila sesuai Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967.
Kumpulan Contoh Puisi dengan Tema Hari Kesaktian Pancasila
Berikut contoh puisi dengan tema Hari Kesaktian Pancasila yang bisa dijadikan referensi atau dibagikan di media sosial:
1. Jiwa Pancasila
Dalam dada tersimpan nuraniLima sila yang tak pernah mati
Sakti menyala, dalam tiap langkah
Pancasila penjaga, penggerak arah
Di tangan rakyat, semangat berkobar
Nilai luhur yang takkan pudar
Kesaktian Pancasila abadi terjaga
Untuk nusantara, untuk bangsa tercinta
Tak ada yang bisa mengoyaknya
Tak ada yang bisa menggantinya
Sakti Pancasilaku, terukir dalam jiwaku
Sakti Pancasilaku, terpancar dalam setiap aksiku
2. Pancasila di Bumi Nusantara
Lima sila pancaran cahayaBersinar merangkul bumi Nusantara
Persatuan kokoh, teguh tak tergoyah
Dalam keragaman, Indonesia tegak dan jaya.
Lima sila menaungi bangsa
Dari Sabang ke Merauke damaikan semua
Perbedaan bukan celah untuk pecah
Pancasila mengikat kuat, satukan kita
Kesaktianmu takkan rapuh terurai
Pancasila, pelindung di tengah badai
Di setiap jiwa, kau tetap hadir
Mengukir Indonesia, kuat tak terkikir.
3. Jantung Nusantara
Bagai jantung yang berdetakPancasila berdenyut di setiap rakyat
Suarakan nilai luhur, cinta, dan persaudaraan
Membuat Indonesia hidup dalam kedamaian
Pancasila tidak pernah mati
Detaknya terus menggema di penjuru negeri
Walau ancaman ada di kanan kiri
Jantung Nusantara tidak pernah berhenti
Kesaktian Pancasila tidak akan ada guna
Ketika kita hanya diam saja
Buat Pancasila tetap berdetak
Biarkan nilai-nilainya menghangatkan rakyat
4. Pancasila yang Mulai Terlupakan
Di sudut-sudut kota yang bisingPancasila perlahan mulai terasing
Nilainya memudar di sela-sela ambisi
Lima sila tak lagi jadi kompas hati
Di antara janji-janji yang mudah terlontar
Persatuan terkikis, ego mulai mekar
Keadilan seakan terseret jauh
Nilai luhur tenggelam dalam nafsu angkuh.
Kesaktian Pancasila tak pernah pudar
Tapi rakyatnya yang mudah melupakan
Tanpa Pancasila, hilang arah diri
Sebelum terlambat, jangan biarkan Pancasila sekadar ingatan yang beku dan penat.
5. Kesempurnaan Pancasila
Di setiap kata yang terukir indahLima sila membingkai arah
Kesatuan, keadilan, kebijaksanaan
Membentuk dasar yang sempurna dalam kebersamaan
Tak ada satu yang terlewatkan
Di tiap sila, nilai luhur ditanamkan
Dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat
Pancasila hadir, penuh martabat
Dalam keragaman, ia berdiri teguh
Menjaga bangsa dari kelam dan luluh
Kesempurnaan Pancasila, abadi bercahaya
Kesaktian Pancasila, jalan menuju Indonesia berjaya
6. Warisan di Tangan Pemuda
Di tangan generasi yang penuh harapanPancasila hidup dalam setiap langkah dan ucapan
Nilai luhur jangan sampai sirna
Menjadi pijakan di tengah arus yang menggoda
Tugas kita melestarikan maknanya
Menanamkan cinta dalam jiwa muda
Tugas kita mengamalkan nilainya
Agar Pancasila tak pudar tergerus zaman
Generasi muda, penjaga warisan ini
Bawalah Pancasila dalam hati yang suci
Dengan langkahmu, bangsa akan terjaga
Membawa Indonesia menuju masa depan yang jaya.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani