Menuju konten utama

5 Langkah Penelitian Sejarah: Pilih Topik hingga Historiografi

Mengetahui lima langkah dalam melakukan penelitian sejarah, mulai dari memilih topik hingga historiografi. 

5 Langkah Penelitian Sejarah: Pilih Topik hingga Historiografi
Ilustrasi penelitian. FOTO/iStock Photo

tirto.id - Dalam membuat penelitian sejarah, terdapat langkah-langkah atau metode penelitian yang musti dilakukan oleh sejarawan. Metode penelitian sejarah ini kerap disebut juga secara singkat menjadi metode sejarah.

Dalam Modul Sejarah (Yuliani, 2020, hlm. 4), terdapat definisi dari Gilbert J. Geraghan tentang metode penelitian sejarah.

Gilbert menjabarkan bahwa metode sejarah merupakan sejumlah pinsip atau aturan demi mengumpulkan sumber sejarah, menilai dengan kritis, dan membuat hasil sintesis dari hasil penelitiannya (bentuknya tulisan).

Masih berkaitan dengan metode tersebut, ada objek kajian yang menjadi fokus penelitian dalam sejarah. Penelitian sejarah biasanya menganalisis kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lampau.

Untuk bukti keabsahan penelitian, sumber yang dapat mendeskripsikan masa lampau juga musti disertakan. Sumber tersebut bisa meliputi dokumen-dokumen, bangunan, kesaksian orang yang terlibat, dan berbagai macam bentuk bukti lain yang dapat memperlihatkan fakta di masa lalu.

5 Langkah Penelitian Sejarah

Langkah penelitian sejarah atau metode sejarah ini dibagi atas beberapa tahapan. Tahapan tersebut dimulai dari pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan terakhir historiografi. Berikut ini penjelasan mengenai kelimanya:

1. Pemilihan Topik

Dalam Metodologi Penelitian Sejarah (Dahimatul Afidah, 2021, hlm. 23), pemilihan topik dianggap sebagai tahap pertama yang perlu dilakukan peneliti sejarah.

Lebih dari itu, pemilihan topik ini musti memperhatikan waktu pengerjaannya agar sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan (misal ketika menulis untuk skripsi, tugas akhir, dan kebutuhan akademis lainnya).

Untuk mempermudah pemilihan topik, ada beberapa kedekatan yang musti juga diperhatikan. Kedekatan tersebut meliputi emosional (dekat dengan lingkungan peneliti) dan intelektual (mencari informasi dan hipotesis awal sebelum meneliti).

2. Heuristik

Menurut catatan Dudung Abdurahman dalam Metodologi Penelitian Sejarah Islam (2011, hlm. 102), heuristik berarti mencari sumber-sumber primer terkait peristiwa tertentu di masa lalu. Dalam tahapan ini, terdapat sejumlah sumber yang bisa dicari demi menyelesaikan penelitian sejarah.

Pertama, ada sumber primer yang berasal dari saksi mata berupa catatan rapat, dokumen, dan arsip-arsip. Selain itu, ada pula sumber sekunder dari saksi mata dengan melakukan wawancara lisan dengannya.

Baik sumber primer ataupun sekunder, keduanya musti dikumpulkan oleh peneliti dan ditulis dalam catatannya.

3. Verifikasi Sumber

Setelah memilih topik dan menemukan sumber, langkah berikutnya adalah melakukan validasi keabsahan sumber tersebut. Langkah ini dilakukan demi menganalisa apakah sumber tersebut valid atau tidak.

Untuk eksekusinya, terdapat dua cara yang bisa dilakukan peneliti, yakni melalui autensitas dan kredibilitas. Pada cara autentisitas, fokus verifikasi sumber dilakukan dengan melihat bentuk fisiknya.

Kemudian, kredibilitas dilakukan dengan cara melihat isi sumber. Oleh karena itu, peneliti wajib membaca dokumen yang ditemukannya sebelum melaju ke langkah penelitian sejarah berikutnya.

4. Interpretasi

Setelah sumber terverifikasi kebenarannya, maka langkah selanjutnya yang muti dilakukan adalah interpretasi. Ketika sudah mencapai langkah ini, peneliti musti menafsirkan sumber-sumber tersebut secara objektif.

Untuk langkah ini, ada dua tahapan yang musti dilakukan peneliti, yaitu analisis dan sintesis. Pada bagian analisis, peneliti sejarah perlu menganalisa dan menjabarkan sumber terverifikasi agar bisa menemukan kejadian nyata di masa lalu.

Setelah itu, ada sintesis yang diartikan sebagai penggabungan. Sumber-sumber yang sebelumnya sudah dianalisis faktanya, disatukan agar segera bisa diketahui bagaimana rentetan kejadiannya di masa lalu.

5. Historiografi

Tahapan historiografi ini sama artinya dengan melakukan penulisan sejarah. Setelah melewati empat tahap sebelumnya, maka hasil analisis dan sintesis perlu ditulis oleh peneliti yang melakukannya.

Dalam penulisan sejarah sangat lekat dengan kisah masa lalu dan lengkap dengan rentetan waktu atau tahapan perkembangan sejarahnya. Jika sudah menyelesaikan tahap ini, maka penelitian pun dianggap sudah selesai.

Baca juga artikel terkait SEJARAH INDONESIA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yandri Daniel Damaledo