Menuju konten utama

Contoh Rumusan Masalah dalam Skripsi-Penelitian dan Pengertian

Contoh rumusan masalah yang digunakan untuk sebuah penelitian, makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian atau karya tulis.

Contoh Rumusan Masalah dalam Skripsi-Penelitian dan Pengertian
Ilustrasi Bahasa Indonesia. tirto.id/iStockphoto

tirto.id - Sebelum membuat contoh rumusan masalah yang digunakan untuk sebuah penelitian, makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian atau karya tulis, lebih dahulu perlu dipahami mengenai apa definisi/pengertian dari rumusan masalah.

Perumusan masalah (research problem/research question) adalah salah satu tahap penting yang harus dijalani dari beberapa tahap penelitian yang disusun. Tanpa adanya rumusan masalah ketika memilih suatu persoalan yang akan diteliti, maka sebuah penelitian sulit untuk dijalankan dan menghasilkan kesimpulan tepat.

Merujuk laman UT, definisi dari rumusan masalah adalah rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena atau kesenjangan. Fenomena itu bisa saling terkait dengan fenomena lain, atau juga bisa berupa fenomena mandiri. Bisa juga sebagai sebab maupun sebagai akibat.

Jadi peran rumusan masalah dalam sebuah kaidah penulisan karya ilmiah adalah memberikan arahan dengan jelas tentang susunan rencana penulisan karya ilmiah itu, agar penulis tetap fokus pada pembahasan yang direncanakan.

Dibuatnya suatu rumusan masalah adalah untuk mencegah penulis tidak fokus pada pembahasan, atau terlalu melebar dari masalah awal.

Senada, Sampoerna University menjelaskan rumusan masalah sebagai tulisan yang berisi pertanyaan tentang topik yang diangkat oleh pembuat karya tulis hingga penelitiannya dapat mencapai sebuah kesimpulan.

Umumnya rumusan masalah banyak menggunakan kata ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ sehingga membuka peluang untuk melakukan penelitian lebih dalam.

Definisi Rumusan Masalah Menurut Ahli

Para ahli juga memiliki definisi masing-masing tentang apa itu rumusan masalah. Berikut ini beberapa definisi dari mereka yang sering melakukan penelitian:

1. Albert Einstein

Menurut Einstein, pengajuan rumusan masalah sebaiknya didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan baru, jadi bisa mendukung munculnya kemungkinan baru. Rumusan masalah lebih penting dari pada solusi, jadi masalah lama pun bisa jadi baru jika kreatif.

2. Alan Byrman

Pertanyaan yang jelas pada hal tertentu bisa menjadi sebuah rumusan masalah. Hal ini yang dijadikan sebagai perhatian dan menjadi titik fokus untuk diteliti lebih lanjut untuk dicari solusinya.

Cara membuat rumusan masalah

Setelah melakukan identifikasi masalah, untuk memudahkan membuat sebuah rumusan masalah maka ada langkah-langkah yang dapat diikuti sehingga prosesnya menjadi lebih terarah.

Merujuk laman Unikom berikut ini cara atau langkah membuat rumusan masalah:

  • Buat lebih spesifik
Rumusan masalah harus dibuat spesifik, fokus, dan tidak terlalu melebar agar inti dari masalah bisa tersampaikan. Rumusan ini bentuknya bisa berupa pertanyaan yang ditulis singkat, padat, jelas.

  • Pilih metode penelitian
Pilih dan tentukan metode penelitian yang akan digunakan, yang paling sesuai dengan tema. Misalnya metode penelitian kuantitatif atau metode kualitatif.

  • Mencari wawasan teori
Tentukan teori apa yang hendak digunakan untuk rumusan masalah yang akan dibuat.

  • Amati fenomena yang ada
Dengan kreatifitas lebih, penulis bisa mengamati berbagai fenomena yang terjadi di sekeliling. Tidak perlu yang rumit, karena yang sederhana pun bisa jadi bahan penelitian.

  • Menggunakan 5W + 1H
Gunakan metode 5W+1H jika masih mengalami kesulitan dalam menentukan topik dan tema masalah yang akan diteliti. Buat pertanyaan yang menarik agar mudah dalam menentukan bahasan dalam rumusan masalah.

Contoh Rumusan Masalah

Awal membuat rumusan masalah adalah menentukan hal spesifik apa yang sedang banyak dibincangkan masyarakat dan jadi keresahan. Dengan menentukan tema secara spesifik, maka langkah selanjutnya lebih mudah. Berikut contohnya:

1. Masalah pergaulan bebas di lingkungan sekolah

Apa yang jadi sebab utama pergaulan bebas pada remaja usia SMP dan SMA? Apa akibat dari pergaulan bebas tersebut? Apa yang dapat dilakukan untuk meminimalisir pergaulan bebas tersebut? Siapa yang harus turut serta melakukan pencegahan dalam pergaulan bebas di kalangan remaja?

2. Masalah penularan penyakit Covid-19 pada anak di lingkungan rumah

Apa yang jadi sebab utama anak-anak bisa tertular Covid-19? Apa akibat dari penularan Covid-19 pada anak-anak? Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah peenularan virus Covid-19 pada anak-anak? Siapa yang harus turut serta aktif melakukan pencegahan penularan Covid-19 pada anak di kalangan keluarga?

Baca juga artikel terkait BAHASA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yulaika Ramadhani