Menuju konten utama

5 Juta Dosis Vaksin Sinovac Siap Pakai Tiba di Indonesia

Total vaksin COVID-19 yang sudah sampai di Indonesia mencapai 200 juta dosis.

5 Juta Dosis Vaksin Sinovac Siap Pakai Tiba di Indonesia
Pekerja melakukan bongkar muat Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, (12/7/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.

tirto.id - Pemerintah kembali menerima 5 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac, Jumat (13/8/2021). Akan tetapi, penerimaan kali ini berbeda dengan periode sebelumnya karena menerima dalam bentuk siap pakai.

"Hari ini sejumlah 5 juta dosis vaksin Coronavac produksi Sinovac dalam bentuk dalam bentuk vaksin jadi, dalam kemasan vial 1 ml telah hadir," kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito dalam keterangan, Jumat (13/8/2021).

Penny mengatakan kedatangan ini membuktikan komitmen pemerintah dalam program vaksinasi. Ia mengatakan, total vaksin COVID-19 yang sudah sampai di Indonesia mencapai 200 juta dosis.

Ia mengatakan pemerintah berusaha mempercepat vaksinasi dengan target 2 juta dosis per hari memasuki Agustus 2021. Saat ini sudah 50 juta dosis vaksin disuntikkan kepada masyarakat.

Penny pun menuturkan, BPOM ikut terlibat dalam penanganan pandemi dengan melakukan pengawalan proses pengembangan, kerja sama hingga distribusi.

Penny memastikan BPOM terus menguji, mengkaji dan memastikan vaksin yang masuk Indonesia terjamin aspek keamanan, mutu dan khasiat. Ia pun menuturkan, BPOM telah menerbitkan izin edar darurat vaksin COVID-19 untuk menangani pandemi.

"Hingga saat ini Badan POM telah memberikan izin penggunaan pada masa darurat kepada 6 jenis vaksin. disamping vaksin Sinovac, tentunya ada vaksin AstraZeneca, vaksin Sinopharm, vaksin Moderna, dan vaksin Pfizer," kata Penny.

Penny pun mengatakan, BPOM bekerja sama dengan tim ahli, ITAGI dan ahli terkait lain untuk memonitor penggunaan vaksin. Selain itu, vaksin yang hendak digunakan selalu diawasi dan diuji setiap lot rilisnya untuk memastikan mutu obat berkualitas.

Di sisi lain, BPOM ikut terlibat dalam pengawasan vaksinasi hingga proses distribusi. Mereka juga memonitor potensi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) bersama setiap dinas kesehatan daerah dan Kementerian Kesehatan.

Penny mengingatkan agar warga tetap menerapkan protokol kesehatan meski sudah divaksin. Ia mengingatkan, vaksinasi tidak serta-merta membuat masyarakat kebal penyakit. Oleh karena itu, penerapan protokol kesehatan penting di masa pandemi.

"Dengan demikian marilah kita terus bekerjasama membangun optimisme untuk terus mendukung langkah strategis pemerintah dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19, sehingga kita dapat segera mencapai herd immunity dan segera keluar dari pandemi Covid-19 dan hidup kembali menuju normal yang baru," tutur Penny.

Baca juga artikel terkait VAKSIN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto