tirto.id - Bagi pejalan kaki, penyeberangan jalan menjadi salah satu fasilitas umum yang penting. Fasilitas ini dibentuk agar pejalan kaki dapat menyeberang secara aman di area padat kendaraan. Saat ini ada berbagai jenis penyeberangan jalan yang diakui oleh berbagai negara di dunia, yakni zebra crossing, pelican crossing, puffing crossing, toucan crossing, dan pegasus crossing. Lima jenis penyeberangan tersebut memiliki kelebihan masing-masing, seperti berikut ini.
Jenis penyeberangan ini merupakan yang paling umum digunakan di berbagai kota di Indonesia dan sangat mudah di kenali.
Zebra crossing merupakan sebuah area yang ditandai dengan garis-garis hitam putih sebagai jalur penyeberangan. Berbeda dengan jenis penyeberangan lainnya, pembuatan
zebra cross cenderung lebih mudah dan murah. Penggunaan
zebra cross memerlukan kewaspadaan pejalan kaki maupun pengendara, mengingat
zebra cross banyak tersebar di area yang tidak memiliki lampu lalu lintas.
Pelican crossing merupakan singkatan dari
Pedestrian Light Controlled Crossing. Penyeberangan ini dioperasikan secara mandiri dengan menggunakan tombol penyeberangan. Ketika tombol ditekan, lampu lalu lintas akan berganti secara bertahap menjadi merah selama beberapa menit agar dapat digunakan untuk menyeberang. Kelebihan penyeberangan ini adalah lebih mudah diakses oleh penyandang disabilitas dibanding Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Salah satu
pelican crossing di Jakarta adalah
pelican crossing Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Pedestrian User-Friendly Intelligent Crossing atau
puffin crossing, merupakan penyeberangan yang memanfaatkan sensor di atas lalu lintas. Hampir sama dengan pelican Crossing, sensor pada
puffin crossing berfungsi untuk mengubah lampu lalu lintas agar dapat digunakan untuk menyeberang. Namun, pada penyeberangan ini, sensor dapat menahan lampu lalu lintas merah lebih lama jika diperlukan.
Toucan crossing diambil dari kata
two can cross, yang artinya ada dua jenis pengguna jalan yang bisa menggunakan penyeberangan ini, yakni pejalan kaki dan pengendara sepeda. Menurut
Tameside, toucan crossing memiliki sinyal yang sama dengan Pelikan, tetapi ditambah simbol sepeda pada lampu lalu lintas. Waktu penyeberangan ditetapkan setiap kali oleh detektor
on-crossing dengan cara kerja yang sama seperti puffin
crossing.
Jenis penyeberangan ini adalah paling unik. Dilansir dari
Beckham Driving School, penyeberangan ini mirip dengan
toucan crossing, tetapi juga memungkinkan pengendara kuda untuk menyeberang. Persimpangan ini memiliki dua tombol pada ketinggian yang berbeda. Satu tombol berada pada ketinggian normal untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda, sementara tombol lainnya diposisikan dua meter di atas tanah untuk pengendara kuda. Penyeberangan ini membantu penunggang kuda karena mereka tidak harus turun untuk mengoperasikan penyeberangan.
tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dipna Videlia Putsanra