Menuju konten utama

5 Fakta Tikus di Paris Hidup Bersama Warga, Mirip Ratatouille?

Fakta-fakta tikus di paris yang disebut mirip film Ratatouille.

5 Fakta Tikus di Paris Hidup Bersama Warga, Mirip Ratatouille?
Ilustrasi mengusir curut di rumah. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Walikota Paris Anne Hidalgo berpesan kepada warga untuk mulai membiasakan diri hidup bersama tikus yang mengalami peningkatan populasi di kota tersebut.

Setelah bertahun-tahun berjuang melawan hama tikus, minggu ini Hidalgo mengumumkan akan mengambil pendekatan yang berbeda dan berupaya untuk mencapai keadaan hidup berdampingan dengan tikus.

“Dengan panduan dari walikota, kami telah memutuskan untuk membentuk sebuah komite untuk masalah kohabitasi,” kata Anne Souyris, wakil walikota kota untuk kesehatan masyarakat, dikutip Politico.

Selama pertemuan Dewan Paris hari Kamis, dia menambahkan bahwa komite itu akan ditugaskan untuk menemukan metode menangani tikus yang terbukti "efektif" bagi warga Paris.

Pemerintah Paris sebelumnya punya program pemberantasan tikus kota tahun 2017 yang melibatkan pemasangan tempat sampah kedap udara dan penggunaan racun tikus secara ekstensif dalam ribuan operasi pemusnahan.

Namun ternyata usaha yang dilakukan pemerintah kota Paris belum cukup untuk memberantas populasi tikus di kota yang terkenal dengan keromantisannya tersebut.

Banyak video yang beredar di internet menunjukkan banyaknya tikus yang berkeliaran, bahkan di sekitar lokasi paling populer di kota itu, Menara Eiffel.

Fakta Tikus di Paris yang Mirip Film Ratatouille

Berikut ini beberapa fakta terkait tikus-tikus yang ada di Paris, warganet menyebut mirip adegan di film populer Ratatouille.

1. Paris sudah lama bermasalah dengan hama tikus

Paris selalu bermasalah dengan hama tikus. Hewan pengerat ini bertanggung jawab atas perkembangbiakan wabah pes yang memusnahkan hampir setengah populasi kota pada abad ke-14.

Akan tetapi, tikus yang sama itu menjadi salah satu makanan pokok kelitka bencana kelaparan penduduk selama peristiwa Pengepungan Paris tahun 1870-71.

Meskipun populasi enam juta tikus di kota itu tetap relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir, serangan sampah pada musim semi ini menimbulkan kekhawatiran tikus akan semakin banyak dan mendominasi.

2. Paris lakukan berbagai cara untuk musnahkan tikus

Pada tahun 2021, kota Toulouse di Prancis mulai menggunakan musang untuk mematikan koloni tikus di ruang publik.

“Perangkap ditempatkan di pintu keluar liang dan hingga tiga musang dilepaskan untuk mengusir tikus,” kata Françoise Ampoulange, konselor kota yang bertanggung jawab atas kesejahteraan hewan di Toulouse.

“Jebakan tradisional umumnya hanya menangkap tikus yang lebih muda, tetapi sistem ini berhasil menangkap pasangan ‘alfa’ yang menghasilkan koloni tikus,” ujarnya.

Strategi ini merupakan alternatif yang berguna untuk sistem konvensional, mengingat ada aturan ketat dalam penggunaan racun, kata Ampoulange. Tikus yang ditangkap oleh musang kemudian ditidurkan dengan gas.

3. Penyebab tikus banyak ditemukan di Paris

Peningkatan suhu yang terkait dengan perubahan iklim diperkirakan akan membuat kota-kota semakin menarik bagi hama seperti tikus di tahun-tahun mendatang, mendorong kondisi bagi hewan pengerat untuk berkembang biak sepanjang tahun.

Dengan rintangan yang dihadapi mereka, sepertinya Paris bukan satu-satunya kota yang harus berjuang untuk melawan hama tikus.

4. Tikus di Paris ditemukan di tempat publik

Menurut laporan Forbes, tikus di Paris adalah fakta kehidupan sehari-hari dan orang-orang menjadi begitu terbiasa dengan kehadiran mereka sehingga media lokal bercanda bahwa mereka adalah bagian dari "dekorasi Paris yang tidak menyenangkan".

Melihat adanya tikus di restoran adalah hal yang umum, sehingga ketika Anda mengeluh pada pemilik atau pelayan, mereka akan memberi tahu Anda untuk tidak khawatir.

5. Tikus di Paris jadi yang keempat terbanyak

Faktanya, Paris adalah kota keempat yang paling banyak populasi tikus di dunia, setelah Deshnoke di India, London, dan New York, dengan lebih banyak hewan pengerat (enam juta) daripada manusia (2,1 juta) yang tinggal di sana.

Paris dan tikus-tikusnya memiliki ”sejarah yang panjang”. Selama berabad-abad, mereka telah hadir dalam kehidupan sehari-hari dengan satu atau lain cara.

Pada abad ke-19, hewan pengerat ini berkerumun di selokan, ditemukan di tiang penyangga, berakhir di sarung tangan atau di panci masak.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Iswara N Raditya