tirto.id - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Rosan Roeslani, mengungkap ada 4 perusahaan asal Cina yang membuat komitmen investasi dengan Indonesia dengan nilai total US$ 7,46 miliar. Komitmen investasi tersebut dilaporkan Rosan kepada Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/1/2025).
"Saya tadi juga melaporkan hasil kunjungan saya ke Cina selama 4-5 hari kemarin, yang di mana dari tujuan ke Cina kita mendapatkan komitmen investasi sebesar US$ 7,46 miliar dari 4 perusahaan," kata Rosan, Kamis (2/1/2025).
Rosan mengaku tengah mendorong perusahaan asal Cina untuk berinvestasi di Indonesia seperti perusahaan otomotif BYD yang berencana membangun pabrik di Subang, Jawa Barat.
"Kita juga mendorong investasi yang masuk ke indonesia ini untuk segera memulai investasinya seperti BYD yang sudah membeli tanah di daerah Subang," kata Rosan.
Dia berharap BYD segera memulai investasi berupa operasi manufakturnya di Indonesia. Dia menargetkan pabrik BYD dapat berjalan pada Januari 2026.
"Diharapkan investasi untuk manufacturing-nya akan dimulai pada awal tahun depan. Jadi saya juga melaporkan hal itu, beberapa investasi yang masuk," kata Rosan.
Selain di bidang otomotif, ada perusahaan Cina lainnya yang juga akan berinvestasi dalam bidang energi terbarukan seperti panel surya. Kemudian ada juga investasi dalam bidang fiberglass atau plastik serat kaca.
"Investasi yang masuk juga dari 4 itu di bidang fiberglass, PET Resin, kemudian juga di bidang solar panel," katanya.
Rosan juga menyebut perusahaan Cina lainnya juga akan melakukan kongsi bisnis bersama dengan perusahaan asal Indonesia. Kongsi tersebut dijalankan dalam bentuk joint venture di sektor integrasi perikanan yang akan dibangun di Maluku dan Papua.
"Juga di bidang satu lagi perikanan untuk membangun sistem terintegrasi untuk perikanan di daerah Maluku dan Papua dari perusahaan Cina yang melakukan joint venture juga dengan perusahaan di Indonesia," katanya.
Dalam laporannya kepada Prabowo, Rosan menyebut ada sejumlah perusahaan asal Amerika Serikat dan Timur Tengah yang akan berinvestasi ke Indonesia. Namun Rosan tak menyebut perusahaan dari kedua negara tersebut, walaupun akan segera ditindaklanjuti dalam kuartal pertama di 2025.
"Jadi kebanyakan investasi yang masuk ke kita itu adalah investasi yang kita bilangnya industri. Tapi kita belum menyentuh banyak investor itu yang investment management atau portofolio," kata dia.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Andrian Pratama Taher